Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Setelah sempat melambung hingga Rp 80ribu per kilogram, dalam beberapa pekan terakhir, harga cabai di pasar Wamanggu Merauke kembali normal di kisaran Rp 20ribu. Penurunan harga itu karena sedang panen di tingkat petani.
“Kalau dibandingkan beberapa bulan lalu, harga capai berkisar antara Rp 70ribu-80ribu per kilo. Itu karena pasokan dari petani berkurang akibat gagal panen,” ujar seorang pedagang di Pasar Wamanggu, Suwarsi, kepada Jubi, Kamis (14/2/2019).
“Memang sekarang lagi musim panen, sehingga petani menjual murah juga kepada pedagang di pasar,” imbuhnya.
Dikatakan, kebutuhan konsumen terhadap cabai cukup tinggi.
“Dalam semingu, saya mengambil 25 kilogram dan selalu habis terjual,” ujarnya.
Selain cabai, katanya, dia juga sejumlah kebutuhan lain seperti sayur-sayuran dan aneka bumbu dapur. Hasil penjualan itu bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Saya bersyukur karena dari hasil penjualan, satu anak saya sedang menyelesaikan studi di Fakultas Kedokteran di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Tahun ini akan selesai dan diwisuda,” ujarnya.
Dia mengaku, dari pagi pukul 03.00 WIT, sudah berada di pasar, membeli beberapa barang dagangan termasuk cabai untuk dijual kembali.
“Meskipun pendapatan tak terlalu banyak, namun saya harus menyisihkan sedikit demi sedikit untuk biaya sekolah anak di Kedokteran,” katanya.
Pedagang lainnya, Marwiah, mengakui kalau harga cabai di pasar sedang turun. Karena hampir semua petani di lokasi eks transmigrasi menanam dan sedang panen.
“Kalau datang musim panen, harganya murah. Tetapi ketika terserang hama, pasti melambung harganya dan sulit didapat,” tuturnya. (*)
Editor : Dewi Wulandari