Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Manokwari, Jubi – Seorang tukang ojek di wilayah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, bernama Su'aeb, menangkap satu pelaku pembegalan yang dialami rekannya, Kamis (26/7/2018).
Ditemui di Manokwari, Jumat (27/7/2018), Su'aib menuturkan penangkapan itu ia lakukan di sekitar pasar Wosi Manokwari. Setelah berhasil menangkap, dibantu rekan-rekannya ia membawa pelaku ke Pos Polisi terdekat untuk menghindari amukan massa.
Su'aib menuturkan, aksi itu ia lakukan lantaran keresahannya atas peristiwa yang dialami rekannya pada Kamis lalu. Rekannya dibegal, dianiaya, dan kehilangan satu unit motor metic serta benda berharga lainya saat kejadian tersebut.
"Kami seluruh tukang ojek resah, karena kejadian seperti ini bukan baru sekali. Apa yang dialami rekan saya kemarin itu benar-benar keterlaluan," kata dia.
Penangkapan yang dilakukan Jumat pagi tersebut bermula dari kecurigaan Su'aib terhadap satu pengendara motor yang memiliki ciri-ciri sama dengan motor milik korban.
Pagi itu, katanya menjelaskan, pelaku yang tidak mengenakan helm tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dari arah pasar Wosi. Melihat aksi pelaku, ia bergegas mengejar hingga berhasil menghentikan dengan cara kasar.
"Saya tabrak motornya, lalu saya tanya. Awalnya mengelak. Saya minta teman-teman tahan dia, lalu saya mencocokkan nomor rangka kendaraan dengan identitas motor milik korban, ternyata sama, jadi betul sudah motor itu milik rekan kami," ujarnya.
Setelah berhasil menangkap, Su’aib menyerahkan pelaku kepada aparat Kepolisian agar diproses sesuai hukum. Pelaku mengakui perbuatanya dan pembegalan itu dilakukan bersama satu pelaku lainya.
Su'aib menambahkan rekannya yang bernama Jupri korban begal tersebut saat ini masih menjalani rawat inap atas luka serius dialami pada peristiwa itu.
"Dia harus dirawat inap, wajahnya mengalami luka parah karena dihantam batu. Dia juga mengeluh sakit di dada kiri, menurut korban dia dihantam pakai kayu," sebutnya.
Aksi pembegalan itu dilakukan oleh penumpang. Dengan modus meminta korban mengantarkan ke sebuah lokasi yang telah disiapkan.
"Dia dapat pelaku di depan pasar Sanggeng dan minta di antar ke daerah Airpiri. Di tengah perjalanan, pelaku minta berhenti untuk kencing. Saat itulah aksi penganiyaan terjadi dan pelaku membawa motor korban," tuturnya. (*)