Di Jayawijaya 13 sekolah gelar UNBK, dua pakai UNKP

Ilustrasi UNBK - Jubi/Dok.
Siswa siswi di SMA PGRI Wamena saat melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)-Jubi/Islami

Wamena, Jubi – Pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA, SMK dan SMTK di Kabupaten Jayawijaya, Senin (1/4/2019) diikuti 13 sekolah yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Hanya dua sekolah yang menggunakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).

Ketua panitia ujian nasional Kabupaten Jayawijaya, Kaleb Asso mengatakan, dari total 1982 siswa siswi kelas XII SMA, SMK dan SMTK yang ikut ujian, untuk SMK ada 6 sekolah yang mengikuti UNBK, dan satu SMK yang melakukan UNKP yakni SMK Negeri 1 Wamena.

Read More

Sedangkan untuk SMA ada 6 sekolah ujian berbasis komputer. Kemudian satu SMTK menggunakan komputer dan satu sekolah menggunakan kertas pensil.

“Kami belum melihat kendala yang terjadi, di hari pertama ini semua berjalan lancar, sementara khusus untuk jaringan internet kami juga belum mendapat laporan dari sekolah saat ini,” kata Kaleb Asso saat meninjau pelaksanaan ujian di SMA YPPK Santo Thomas Wamena.

Ia menyebutkan, bagi siswa yang di hari pertama tidak ikut ujian, nantinya akan ada ujian susulan, namun di hari pertama dinas maupun panitia ujian belum mendapat laporan siswa yang tidak ikut ujian.

Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi usai membuka ujian nasional secara simbolis di SMA Negeri 1 Wamena mengatakan, dukungan pemerintah daerah melalui instansi terkait telah dilaksanakan, sehingga pelaksanaan ujian nasional tahun ini bisa berjalan serentak di Kabupaten Jayawijaya.

“Kami berharap dalam menyelesaikan soal siswa harus menguasai materi, jangan gugup, tidak lupa berdoa, yang terpenting yakni pengendalian diri,” kata Yogobi.

Ia juga berharap kerjasama dari semua pihak termasuk PLN, untuk tetap menjaga ketersediaan pasokan listrik selama pelaksanaan ujian, begitu juga dengan jaringan internet yang digunakan setiap siswa.

“Pantauan kami di SMA YPPK St. Thomas menemukan masih ada kekurangan 12 unit komputer, namun dari dinas sudah mengajukan permintaan kepada Pemda untuk melihat masalah ini dan akan menjadi perhatian dari dinas terkait untuk mengatasinya,” katanya.

Kepala sekolah PGRI Wamena, Heri Maksesia menjelaskan siswa siswi yang ikut UNBK sebanyak 118 orang, dimana per hari dilakukan tiga sesi. Untuk sesi pertama diikuti 39 siswa, sesi kedua 40 siswa dan sesi ketiga 39 siswa.
“Perangkat yang kami siapkan sebanyak 60 unit komputer, 22 unit merupakan bantuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2018. Sejauh ini tidak ada kendala, listrik dan jaringan V-sat yang kami gunakan berjalan baik,” katanya. (*)

Editor: Syam Terrajana

 

Related posts

Leave a Reply