Papua No. 1 News Portal I Jubi
Jayapura, Jubi – Ada yang menarik saat sesi tanya jawab dalam acara tatap muka antara Kepala BKKBN RI, Pemerintah Kabupaten Paniai dan masyarakat, di aula Uwaata Wogi Yogi Enarotali, Paniai, Selasa, (29/8/2017).
Seorang mama Papua asal Paniai (suku Mee) dengan nada keras meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN), agar segera menghapus program Keluarga Berencana (KB) yang selama ini dijalankan.
Mama Yubelina Mote (47), mengatakan hal itu di hadapan Kepala BKKBN RI, Dr. Surya Chandra Surapaty.
“Saya mau bicara terkait program KB yang digencarkan oleh pemerintah pusat. Mestinya itu bagi kami di Papua, khususnya Paniai tidak berlaku lagi. Alasannya, pemerintah Indonesia melalui aparat keamanan bunuh kami, tapi KB juga dijalankan, itu sama-sama mau basmi kami. Saya minta dengan tegas program KB harus dihapuskan dari muka bumi Papua,” tegas mama Yubelina Mote, disambut tepukan tangan yang meriah.
Lanjut Mote, air susunya sudah mulai mengering karena anak-anaknya ditembak mati peluru tajam oleh aparat keamanan. Maka menurutnya program KB tidak ada gunanya di Papua.
“Kau (Indonesia) sudah bunuh kami dengan peluru, sudah bunuh dengan program KB. Sekarang sedang bunuh kami juga dengan distribusi minuman keras dan lem aibon. Saya punya anak-anak sudah mati sia-sia. Kenapa kau (Indonesia) masih produksi dan distribusi dengan bebas? Stop, stop … Tolong hentikan,” tegasnya.
Menanggapi itu, Dr. Surya Chandra Surapaty mengatakan, sebenarnya program KB untuk memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa.
"Kami ingin keluarga hidup bahagia. Jadi dengan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, diwujudkanlah program KB dan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)," katanya. (*)