Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Aksi demonstrasi dilakukan puluhan orang di jalan protokol Brawijaya, tepatnya di depan Polres Merauke. Aksi tersebut berujung kericuhan, setelah massa membabi buta menyerang aparat keamanan yang melakukan pengamanan.
Para demonstran melakukan tindakan anarkis dengan membakar sebuah motor dan ban di tengah jalan. Setelah aksi mereka nyaris tak terbendung, aparat keamanan melepas water canon. Namun tak mempan juga, penyerangan masih terus berlanjut.
Melihat suasana semakin tegang, beberapa anggota Brimob melepaskan tembakan peringatan sekaligus memukul mundur para demonstran. Lalu menembak dua orang demonstran di kakinya.
Dari situ baru aparat keamanan baik kepolisian maupun TNI, berhasil menguasai massa sekaligus mengamankan beberapa orang yang diduga sebagai dalang demonstrasi, untuk diperiksa.
Kejadian itu adalah simulasi sispamkota berkaitan dengan pengamanan pemilihan presiden (pilpres) maupun pemilihan legislatif (pileg) yang berlangsung Rabu (13/3/2019).
Kapolres Merauke, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bahara Marpaung, kepada sejumlah wartawan mengatakan maksud dan tujuan dilakukan simulasi ini tidak lain mengetahui sejauhmana kesiapan aparat kepolisian dalam mengamankan Pilpres serta Pileg.
Kesiapan di sini, menurut Kapolres, mulai dari personil, logistik, maupun sarana dan prasarana. Termasuk cara bertindak jika ada hal yang tak diinginkan bersama.
Selain itu, katanya, memberikan gambaran kepada seluruh personil yang melaksanakan tugas pengamanan jelang pesta demokrasi. Jadi, dengan simulasi, tergambar jelas tugas apa yang harus dilaksanakan.
Personil dalam melaksanakan tugas pengamanan juga lebih profesional. Di situ sangat jelas bahwa siapa berbuat apa, bekerja dengan siapa, dan bertanggungjawab kepada siapa.
“Dalam simulasi itu, terlihat koordinasi dan kerjasama serta komunikasi baik dibangun bersama TNI serta sejumlah stakeholder terkait,” ujarnya.
Kabag Ops Polres Merauke, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Leonardo Yoga, menambahkan pelaksanaan simulasi berjalan baik dan lancar. Itu semata-mata agar menjadi pedoman bagi anggota ketika melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
“Jika ada yang membuat keributan dengan aksi demonstrasi saat pesta demokrasi berlangsung, aparat keamanan sudah dibekali dengan berbagai cara melakukan pengamanan,” katanya. (*)
Editor: Dewi Wulandari