DEMAM BERDARAH SERANG WARGA MERAUKE


Salah seorang anak yang sedang diperiksa. Jubi/Ans

Merauke, 10/5 (Jubi) – Setelah ditemukan adanya kasus kematian dua orang dan 125 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke akibat terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD), maka Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke menyatakan jika kasus dimaksud dinyatakan kejadian luar biasa (KLB).

Saat ditemui arsip.jubi.id dikediamannya, Jumat (10/5), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Stef Osok menjelaskan, dua orang anak kecil yang meninggal itu, terlambat dibawa ke rumah sakit. Sehingga petugas kesehatan yang  sudah berusaha semaksimal mungkin membantu, tak dapat menolong  nyawa kedua bocah itu.  Sedangkan 125 lainnya, dapat ditolong dan sebagian besar  telah kembali ke rumah mereka.

“Saya harus katakan dengan jujur bahwa anak-anak yang mengalami demam berdarah itu, hampir semuanya terlambat di bawa ke rumah sakit. Semestinya, orangtua mengetahui jika anaknya sedang mengalami gejalah panas, harus segera  membawa ke puskesmas atau rumah sakit. Jangan menganggap sepele dengan penyakit  itu.  Karena jika terlambat dibawa dan penyakitnya sudah parah, otomatis agak sulit untuk ditangani petugas medis,” ujarnya.

Lebih lanjut Stef mengaku, penyebab munculnya penyakit tersebut, lantaran masyarakat sendiri tidak menjaga kebersihan lingkungan dengan baik. “Ya, karena sanitasi kota yang tidak diperhatikan dengan baik. Sehingga nyamuk mudah bersarang sekaligus bertelur dan menetas,” tandasnya.

Dengan persoalan demikian, lanjut Stef, maka langkah yang  harus dilakukan adalah melakukan gerakan pembersihan secara serempat. Dengan begitu, nyamuk akan mati. Jika hanya satu atau dua kelurahan yang  bergerak dan lainnya tidak, otomatis nyamuk akan berpindah.  Tentunya yang diharapkan adalah peran dari RT, lurah serta kepala distrik untuk bagaimana menggerakan warganya.

“Saya melihat yang siaga sekarang hanya Dinkes. Sedangkan masyarakat sepertinya bersikap biasa-biasa saja. Padahal ratusan orang anak telah terserang DBD bahkan dua diantaranya meninggal dunia. Sekali lagi, kita semua harus bergerak serempak untuk melakukan pembersihan di berbagai sudut kota,” pintanya. (Jubi/Ans)

Related posts

Leave a Reply