Papua No.1 News Portal | Jubi
Enarotali, Jubi – Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua sebanyak delapan orang. Dikabarkan, satu di antaranya meninggal dunia, sementara tujuh orang masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Paniai.
“Benar, ada delapan orang di Kabupaten Paniai terkonfirmasi positif Covid-19, satu di antaranya telah meninggal dunia. Sekarang masih tujuh orang dirawat secara intensif di ruang isolasi RSUD Paniai,” kata Ketua Satgas Covid-19 Paniai, Martinus Yukei, ketika dikonfirmasi Jubi, Rabu (21/10/2020).
Yukei menyatakan mereka diketahui positif berdasarkan hasil tes swab Balitbankes Provinsi Papua per 3 Oktober 2020.
Menurut Martinus yang juga selaku Kepala Dinas Kesehatan Paniai, 34 sampel hasil tes swab Paniai yang baru saja dilakukan sedang menunggu hasilnya dari Jayapura.
Atas kasus ini, ia mengatakan, perkembangan Covid-19 di Bumi Wagadei (julukan Paniai) mulai meningkat.
“Perkembangan Corona di Kabupaten Paniai mulai meningkat. Maksudnya bahwa kasus mulai bertambah. Pada 3 Oktober terakhir, kami evaluasi itu ada delapan orang. Jadi, sembilan itu kami kirim swab-nya ternyata delapan positif, dan satu negatif. Jadi, delapan swab di antaranya itu satu orang sudah meninggal dunia,” ungkapnya.
Demi mencegah naiknya angka orang terkonfirmasi Covid-19 di kabupaten di pegunungan tengah Papua ini, Satgas Covid-19 terus turun melakukan sosialisasi di jalan raya, gereja, masjid, sekolah dan tempat umum di mana berkumpulnya masyarakat.
“Itu guna terhindar dari ancaman virus mematikan tersebut,” ucapnya.
Baca juga: Update 20 Oktober: 107 pasien sembuh, 94 kasus baru
Ketua Satgas Covid 19 Paniai, Martinus Yukei meminta kepada semua pihak agar menahan diri, tidak berkumpul di keramaian seperti di tempat judi togel dan pasar yang rentan terhadap penyebaran Covid 19.
Juru bicara Covid-19 Kabupaten Paniai, dr. Laswan Siallagan mengatakan, salah satu pasien Covid-19 yang meninggal di RSUD Paniai berjenis kelamin laki-laki dengan nama inisial SE asal kampung Yomeni, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai.
“Diagnosis akhir adalah suspek meningoencephalitis TB dd toxoplasmosis dd malaria cerebral + kasus probable Covid-19. Masuk Rumah Sakit pada Kamis, jadi kurang lebih empat hari di RS,” kata Laswan.
Menurutnya, SE meninggal dunia pada Minggu, 4 Oktober 2020 dengan hasil swab PCR terkonfirmasi positif pada 9 Oktober 2020. (*)
Editor: Kristianto Galuwo