Data pribadi 533 juta pengguna Facebook bocor

Papua, facebook
Tahun lalu pemerintah Kepulauan Solomon dikecam ketika mereka mengumumkan rencana untuk melarang Facebook untuk sementara. -AFP/ Loic Venance

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Sebanyak 530 juta pengguna facebook data pribadinya bocor secara online. Sayangnya Facebook tidak memberi tahu lebih kondisi itu.

Read More

“Saat ini tidak memiliki rencana untuk melakukannya,” ujar juru bicara perusahaan facebook, kepada Reuters, Rabu, (7/4/2021) kemarin.

Baca juga : Penculikan pastor di Haiti disiarkan langsung di Facebook 

Facebook berencana bangun kabel bawah laut, hubungkan Indonesia Amerika 

Facebook curigai peretas China diduga awasi orang Uighur di luar negeri

Akhir pekan lalu, Business Insider melaporkan data pribadi sebanyak 533 juta pengguna Facebook bocor dan dipublikasikan. Data tersebut berupa nomor telepon, ID Facebook, nama lengkap, lokasi, tanggal lahir, bios, dan dalam beberapa kasus ada alamat email.

Kebocoran juga mencakup pengguna dari 106 negara, termasuk lebih dari 32 juta di Amerika Serikat, 11 juta di Inggris, dan 6 juta di India. Data tersebut dibocorkan oleh pengguna di forum peretasan secara online.

Dalam sebuah posting blog, Facebook mengatakan aktor jahat telah memperoleh data sebelum September 2019. “Mereka mengorek profil menggunakan kerentanan di alat platform untuk menyelaraskan kontak,” tulis Facebook.

Juru bicara Facebook mengatakan perusahaan media sosial itu tidak yakin memiliki visibilitas penuh yang perlu diberitahukan kepada pengguna. Ia juga menjelaskan hal itu juga memperhitungkan bahwa pengguna tidak dapat memperbaiki masalahnya dan memutuskan untuk tidak memberi tahu pengguna. “Kami telah menutup lubang setelah mengidentifikasi masalah pada saat itu,” katanya.

Perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu menyebut informasi yang diambil tidak termasuk informasi keuangan, kesehatan atau kata sandi. Namun, data yang dikumpulkan dapat memberikan informasi berharga untuk peretasan atau penyalahgunaan lainnya.

Facebook, yang telah lama diawasi tentang bagaimana menangani privasi pengguna, pada 2019 mencapai penyelesaian penting dengan Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat atas penyelidikannya atas tuduhan perusahaan menyalahgunakan data pengguna. (*)

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply