Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Komandan Lantamal XI Merauke, Brigjen TNI (Mar) Lukman Hasyim, berjanji menindak tegas oknum anggotanya jika terbukti melakukan pemerasan dengan meminta rokok, mie instan, serta air mineral kemasan kepada para nelayan ketika hendak melakukan aktivitas berlayar mencari ikan di tengah laut.
“Kita di sini ada aturan untuk bagaimana menindak prajurit yang tidak melakukan perintah kedinasan. Di mana ada hukuman disiplin tentara maupun hukuman pidana,” ungkap Danlantamal XI saat ditemui wartawan di rumah dinasnya, Sabtu (21/12/2019).
Dikatakan, dirinya sangat serius dalam menangani informasi yang disampaikan para nelayan.
“Saya juga kaget sehingga saya perintahkan staf, baik dari tim intel maupun kepala dinas hukum, agar meminta klarifikasi dari sejumlah nelayan,” ujarnya.
Langkah meminta klarifikasi, menurutnya, bukan apa-apa. Tetapi ingin mencari dan mendalami sungguh-sungguh siapa orangnya.
“Saya ingin agar disampaikan siapa oknum anggotanya disertai bukti autentik,” pintanya.
“Kita mintai klarifikasi nelayan termasuk Rizal yang memberikan keterangan pers kepada rekan-rekan jurnalis tak ada maksud tertentu. Tetapi hanya ingin mengetahui apakah betul ada pemerasan,” katanya.
“Staf saya hingga sekarang belum istirahat. Saya perintahkan mereka meminta informasi lebih lanjut dari nelayan lain, karena yang datang kemarin jumlahnya banyak. Jadi tidak hanya Rizal bicara tetapi yang lain juga,” pintanya.
Para nelayan agar menunjukkan siapa oknum anggotanya dan kapan pemerasan dilakukan. Lalu disertai data valid. Karena begitu disampaikan dan diberitakan, publik juga mengetahui.
“Ya, kalau tak ada bukti dan identitas oknum, bisa saya tuntut balik dengan Undang-Undang ITE,” tegasnya.
Namun demikian, katanya, ia menyampaikan terima kasih kepada nelayan yang telah menyampaikan keluhannya dan tentu ini menjadi bahan evaluasi pula.
“Memang sampai sekarang setelah kita melakukan klarifikasi, belum menunjukkan adanya indikasi pemerasan,” katanya.
Ditanya jangan sampai nelayan takut memberikan keterangan, Danlantamal XI meminta tidak perlu khawatir.
“Kami kan sebagai pembina nelayan. Di samping meningkatkan profesionalisme mereka, aspirasi yang disuarakan diwadahi,” ungkapnya.
Ditambahkan ada juga yang menelponnya dan menyampaikan keluhan serupa.
“Lalu saya minta nama orangnya bersama bukti berupa foto dan lain-lain, tetapi hingga sekarang belum diserahkan,” ujarnya.
“Tugas kami adalah pembinaan. Dimana kelengkapan dokumen nelayan harus lengkap karena sangat vital. Jika ada yang kurang diurus dan dilengkapi. Ketika terdapat kesulitan tentunya tetap dibantu,” katanya.
Salah seorang nelayan, Rizal, mengaku ada oknum anggota Lantamal yang berjumlah 2-3 orang sering melakukan pemerasan dengan meminta rokok, mie instan, serta air mineral.
Aksi itu dilakukan saat nelayan akan turun ke laut melakukan aktivitas pencarian ikan. (*)
Editor: Dewi Wulandari