Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menetapkan Provinsi Papua sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX pada tahun 2020.
Penetapan Papua sebagai tuan rumah PON ke XX pada 2020 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menpora Nomor 0110 tahun 2014 yang ditetapkan di Jakarta tanggal 3 April 2014 oleh Menpora Roy Suryo.
Namun belakangan, banyak kalangan mulai pesimis dengan penetapan ini. Pasalnya, proses pembangunan venue hingga kini belum nampak ke permukaan. Yang terlihat siap sejauh ini hanyalah Stadion Papua Bangkit (SPABA) yang merupakan venue utama pembukaan dan penutupan PON tersebut.
Padahal, Pemerintah sudah menggelontorkan anggaran sekitar Rp 9 triliun untuk mempersiapkan venue. Seharusnya ada sembilan venue yang harus dipersiapkan diantaranya, Stadion Papua Bangkit (SPABA), Aquatik, Istora PON, Lapangan Hocky dan Cricket, Volly Indoor, Panahan, Menembak, Sepatu Roda, dan Motor Cross.
Kini persoalan itu mulai berdatangan, salah satunya adalah pemotongan anggaran disetiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dimana dialihkan untuk suksesnya PON tersebut. Persoalan lain adalah, adanya pemangkasan dana Otonomi Khusus (Otsus) yang seharusnya untuk kesejahteraan masyarakat Papua justru dialihkan untuk pesta olahraga ini.
Alih-alih, mensukseskan PON, persoalan mendasar masyarakat Papua seperti Pendidikan dan Kesehatan saja masih dibilang jauh dari harapan. Gubernur Papua, Lukas Enembe pun mulai disibukkan dengan mensukeskan PON XX tersebut dan nama Papua dipertaruhkan dalam hal tersebut. Berbagai langkah sudah diakukan, mulai melakukan pertemuan secara intens dengan berbagai kalangan termasuk kemenerian terkait soal penggunaan dana Otsus untuk suksesnya PON XX.
Imbas lain dari pelaksanaan PON XX adalah raibnya Program Gerakan Membangun Masyarakat Harapan Seluruh Rakyat Papua (Gerbang Mas Hasrat) dan Program Strategis Pembangunan Kampung (Prospek) di tahun 2019.
Kedua program tersebut ditiadakan karena Pemprov mefokuskan anggaran untuk membangun dan merampungkan sejumlah venue di Papua.
“APBD 2019 provinsi lebih fokus pada kesiapan penyelenggaraan PON XX. Sehingga dengan begitu kita harap PON bisa sukses,” kata Gubernur Papua, Lukas Enembe belum lama ini.
Menurut Gubernur, Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Provinsi Papua tahun 2019 memang difokuskan untuk mendukung kesiapan dan penyelenggaraan PON XX sehingga seluruh sumber daya anggaran terserap untuk pesat olahraga ini.
Ia mengatakan, PON ini menjadi penting karena selama ini pembangunan di Papua masih tertinggal.
“PON XX merupakan momentum yang tepat bagi bangsa Indonesia dalam mempercepat pemerataan pembangunan Papua. Selain itu, saya berharap ekonomi kreatif bisa tumbuh, dunia pariwisata hidup dan semakin bergeliatnya pergerakan barang dan jasa di Papua,” kata Enembe belum lama ini.
Sekda Papua, Hery Dosinaen mengatakan, pihaknya hingga kini masih menunggu keputusan dari kementerian dan lembaga terkait soal pengalihan dana Otsus untuk mekukan pembangunan dan renovasi sejumlah venue yang ada di Papua.
“Sudah tidak ada masalah lagi, Pemprov saat ini masih menunggu. Kami berharap secepatnya, karena ada beberapa venue yang sedang dibangun dan ada bberapa venue yang an direnovasi pada tahun in dan tahun depan. Intinya bahwa PON XX akan sukses,” tegas Dosinaen.
Sebelumnya, Pemprov Papua memastikan akan memakai dana tambahan Otonomi Khusus atau Otsus bidang infrastruktur untuk membangun sejumlah venue. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Papua, Muhammad Musa’ad mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua akan menggunakan sekitar 38 persen dari total dana tambahan Otsus bidang infrastruktur untuk membiayai pembangunan venue Pekan Olahraga Nasonal (PON) XX Papua.
Pada 2019, nilai total dana tambahan Otsus bidang infrastruktur untuk Provinsi Papua mencapai Rp2,824 triliun.
“Sejak 2017, 2018 dan 2019, Pemerintah Provinsi Papua telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp4 trilun lebih untuk membangun infrastruktur PON yang ada di lima cluster. Selain digunakan untuk membangun venue PON, anggaran sebesar itu juga dipakai untuk mempersiapkan sejumlah kegiatan ekonomi saat PON XX Papua berlangsung pada 2020,” ujarnya. (*)
Editor: Edho Sinaga