Dana Bantuan mahasiswa Yahukimo di Merauke diduga disalahgunakan

Foto ilustrasi. - pixabay.com
Foto ilustrasi. – pixabay.com

Dana tersebut sebelumnya dikirim pemerintah guna membantu para pelajar dan mahasiswa di tengah pandemik Covid-19.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Merauke, Jubi – Bantuan mahasiswa Kabupaten Yahukimo yang sedang belajar di Kota merauke sebanyak Rp 10 juta diduga disalahkgunakan oleh mantan Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Yahukimo di Merauke, Yunet Kobak. Dana tersebut sebelumnya dikirim pemerintah guna membantu para pelajar dan mahasiswa di tengah pandemik Covid-19.

“Ada bukti transfer pengiriman dari sana yang diterima, maka saya sebagai ketua bersama pengurus dan mahasiswa Yahukimo menghadirkan ketua lama ( Yunet Kobak) guna dimintai klarifikasinya,” kata Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiwa Yahukimo di kota studi Merauke, Aset Payage, Selasa (5/5/2020).

Baca juga : Pemprov Papua diminta segera salurkan bantuan mahasiswa di luar daerah 

Pemkab Yahukimo salurkan bantuan mahasiswa

Mahasiswa Maybrat di Jayapura minta pemerintah salurkan bantuan

Payage menyatakan sudah mengecek ke Pemkab Yahukimo yang membenarkan dana senilai Rp 10 juta telah ditransfer melalui rekening ketua lama. “Dana dimaksud harusnya untuk membantu pelajar dan mahasiswa di tengah pandemik Covid-19,” kata Payage menambahkan.

Menurut dia, para mahasiwa tak bisa menarik dana tersebut  karena masuk ke rekening buku bank milik ketua lama. Harusnya begitu menerima transferan dana, mengambil dan menyerahkan kepada pengurus agar dapat dibagikan kepada mahasiswa.

“Untuk sementara kami masih menahan ketua lama, Yunet Kobak untuk memberikan kepastian kapan uang tersebut dikembalikan. Karena sangat dibutuhkan mahasiswa di tengah pandemic Covid-19,” kata Payage menegaskan.

Ia mengatakan para pengurus akan mengambil langkah lebih lanjut jika tak ada inisiatif dari yang bersangkutan mengembalikan dana itu. Sedangkan saat ini masih diselesaikan secara kekeluargaan terlebih dahulu.

Mantan Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Yahukimo di Merauke, Yunet Kobak, mengaku ada permainan dalam penggunaan dana tersebut. Namun ia tak menyebutkan secara jelas apakah dana Rp 10 juta telah diambil atau tidak.

“Saya menyampaikan permohonan maaf kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo. Saya merasa bersalah lantaran adanya tekanan dari beberapa teman juga,” kata Yunet Kobak. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply