Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Rekrutmen tim relawan yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS di Provinsi Papua ternyata membawa dampak lain. Salah satunya adalah berkurangnya pengangguran karena banyak pemuda yang bergabung menjadi relawan.
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua, Yan Matuan mengatakan lembaganya sudah merekrut setidaknya empat ribu relawan dari lima wilayah adat di Papua. Relawan yang mendaftar datang dari berbagai latar belakang mulai pejabat, mahasiswa, pelajar dan warga biasa.
“Perekrutan ini secara tidak langsung kita dapat menekan angka kemiskinan, pengangguran dan kejahatan karena kita rekrut banyak orang dari berbagai kalangan mereka akan sibuk dengan kerja mereka sebagai relawan,” kata Yan kepada Jubi, Rabu (13/2/2019).
Komisi Penangulan AIDS (KPA) Provinsi Papua mengatakan, saat ini relawan tersebar di lima wilayah adat yakni Mamta, Lapago, Meepago, Saireri, dan Anim Ha. Mereka bertugas mengedukasi dan menyampaikan berbagai informasi soal pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Papua.
Menurut Yan, edukasi dan sosialisasi soal HIV/AIDS tak hanya dilakukan oleh dokter atau petugas kesehatan melainkan bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk para relawan. Diharapkan dengan intensnya sosialisasi dan pendekatan ini bisa mengurangi angka pengidap HIV/AIDS di Papua yang masih tinggi.
“Kita libatkan semua kalangan masyarakat agar mereka dapat saling mengingatkan tentang bahaya virus HIV/AIDS karena tidak harus yang memberikan penyuluhan para dokter dan petugas kesehatan,” katanya.
Komisi Penanggulangan AIDS menyebut, para relawan ini mendapatkan honor sebesar Rp5 juta per bulan. Honor tersebut diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Papua.
Sementara itu Anias Lengka ketua Solidaritas Anti Miras dan Narkoba (SAMN) kota Jayapura berharap perekrutan ini dapat memberikan peluang baru bagi pemuda-pemudi yang masih menganggur agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif seperti Miras dan Narkoba. (*)
Editor : Edho Sinaga