Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jakarta, Jubi – Kanselir Jerman, Angela Merkel, menyatakan negaranya berhenti menjual senjata ke Arab Saudi untuk sementara waktu. Kebijakan itu dikeluarkan menyusul kasus pembunuhan Jamal Khashoggi yang hingga kini belum ditemukan jasadnya.
"Saya sepakat bersama mereka yang mengatakan bahwa ini saatnya bagi kita untuk membatasi ekspor senjata (ke Saudi) yang tidak dapat mereka lakukan dalam situasi seperti ini," kata Merkel dikutip AFP, Senin (22/10/2018).
Pernyataan Merkel dalam jumpa pers itu bagian dari kecamannya yang keras terhadap pembunuhan Khashoggi. Dia juga mendesak klarifikasi terkait kasus pembunuhan tersebut.
"Kami melihat kasus ini tidak sepenuhnya diungkap kepada publik. Kami juga melihat para pelaku sangat jauh dari proses hukum dan pengadilan," kata Merkel menambahkan.
Dia akan terus berkonsultasi dengan mitra-mitra internasional Jerman untuk mengoordinasikan langkah merespons tragedi yang menimpajurnalis itu.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, juga mengatakan negaranya tidak melihat urgensi yang mendasari Jerman untuk tetap menjual senjata ke Saudi.
September lalu, Jerman baru saja menyepakati penjualan senjata ke Saudi senilai US$480 juta atau setara Rp7,2 triliun selama 2018. Riwayat perdagangan alat pertahanan antara Saudi dan Jerman didominasi oleh penjualan kapal patroli.
Keputusan ini diambil Merkel berselang sepuluh bulan sejak kedua negara memulihkan relasi diplomatiknya setelah Saudi menuding Jerman mencapuri urusannya dengan Libanon.
Kasus Khashoggi kian menyudutkan Saudi setelah negara kerajaan itu mengakui bahwa koresponden The Washington Post tersebut tewas di dalam konsulatnya di Istanbul. Meski begitu, Riyadh menegaskan bahwa pemerintah tidak terlibat dalam konspirasi pembunuhan tersebut.
Saudi menganggap pembunuhan Khashoggi merupakan "sebuah kesalahan sangat besar" yang dilakukan "pihak-pihak" di luar otoritas dan tanggung jawab mereka. (*)