Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Salah seorang intelektual Marind, Antonius Kaize, meminta agar dampak ekonomi harus dirasakan oleh orang Marind dan orang Papua pada umumnya, menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Oktober mendatang.
Permintaan itu disampaikan Antonius yang juga Wakil Ketua I KONI Kabupaten Merauke saat pertemuan bersama pengurus Subda PON Merauke yang dihadiri para koordinator serta bidang-bidang, Kamis (20/5/2021).
Dikatakan, Merauke menjadi salah satu kabupaten penyelenggara PON XX Papua untuk beberapa cabang olahraga.
“Olehnya saya minta agar konsep pemberdayaan ekonomi dalam ajang PON harus jelas dilakukan tim Subda PON,” ujar dia.
Tentunya, lanjut Antonius, banyak sekali orang dari luar Papua akan ke Merauke dan ketika mereka hendak pulang, pasti ingin membawa oleh-oleh dari sini. Misalnya anyaman, noken, ukiran, bulu kasuari, dan lain-lain.
“Nah menjadi pertanyaan adalah apakah kita sudah mempersiapkan kelompok-kelompok orang asli Papua, termasuk sanggar untuk membuat sejumlah kerajinan tersebut atau tidak. Itu harus direspons oleh Subda PON Merauke,” pintanya.
Intinya, menurut dia, orang Marind harus diberdayakan. Caranya dari sekarang adalah pemerintah bersama Subda PON harus bisa memberikan dukungan dana kepada kelompok atau sanggar untuk dijadikan sebagai operasinal, sekaligus mulai mengerjakan sejumlah kerajinan dimaksud.
“Kita tidak bisa hanya menyuruh mereka menghasilkan sejumlah kerajinan tanpa dukungan anggaran. Harus diberikan disertai penjelasan pemanfaatan dana itu,” ujarnya.
Selain itu, katanya, perlu juga ada warung papeda maupun warug khas orang Marind disiapkan. Sehingga ada bentuk pemberdayaan dilakukan, lalu orang Marind merasakan dampaknya secara langsung.
Baca juga: Venue sepatu roda hadirkan sejarah baru di Tanah Papua
Sementara itu, Sekretaris Umum Subda PON Kabupaten Merauke, Thobias Walong, merespons positif apa yang diusulkan Antonius Kaize, dan berjanji akan membahasnya lebih lanjut.
“Saya kira ini masukan yang sangat positif. Karena bagaimanapun juga kerajinan orang Marind, harus dipamerkan sekaligus dijual saat PON berlangsung,” ungkapnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari