Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Tim polo air putra Papua tetap merasa bangga, walaupun gagal mempersembahkan medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.
Tim polo air putra Papua hanya bisa menyumbangkan medali perunggu dalam debut perdana mereka. Hasil tersebut dianggap sebagai prestasi yang maksimal. Karena mereka hanya menargetkan medali perunggu atau di posisi tiga besar.
Sebelum PON XX digelar, pelatih polo air putra Papua, Thamrin Tabe memang tak mau mematok target tinggi. Karena ia menyadari kekuatan Jawa Barat dan DKI Jakarta yang merupakan jawara polo air di Indonesia.
“Kami memperoleh medali perunggu di tim putra, itu sudah sesuai dengan target kita dari awal TC. Kami tidak mau sesumbar dengan mematok target medali perak apalagi emas. Karena kami tahu kekuatan tim Jawa Barat dan DKI Jakarta yang dihuni mayoritas pemain nasional. Kami hanya pendatang baru di PON XX ini dan pemain kami rata-rata masih muda,” kata Thamrin kepada awak media Jubi, Selasa (5/10/21).
Ia berharap, timnya bisa mendapatkan kepercayaan lagi untuk berlaga di PON-PON berikutnya, sebab menurutnya, ini baru permulaan bagi tim polo air Papua untuk bisa mengembangkan diri.
“Semoga KONI Papua bisa memperhatikan cabor polo air seperti cabor permainan beregu lainnya. Sehingga kami bisa berkembang dan memasyarakatkan polo air di Tanah Papua. Apalagi kita sudah punya kolam akuatik untuk renang dan olahraga polo air yang berstandar internasional. Olahraga polo air ini harus bertumbuh terus,” pungkasnya.
Polo air di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX hanya diikuti oleh 5 provinsi yang lolos melalui kualifikasi di ajang Pra PON.
Olahraga polo air putra dan putri di PON XX didominasi oleh kontingen DKI Jakarta dan Jawa Barat dengan perolehan masing-masing 1 medali emas dan 1 medali perak.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, Kenius Kogoya mengatakan jika pihaknya tetap menargetkan yang sama kepada cabor debutan, setidaknya bisa menyumbangkan medali untuk kontingen Papua.
“Semua punya target, jadi mau cabor baru atau lama pun, targetnya sama meraih medali tentunya. Jadi semua punya target untuk capaian itu, tidak ada pengecualian sebenarnya untuk itu. Karena mereka latihan dengan waktu yang sama dan mendapatkan fasilitas yang sama, sehingga kami anggap semua cabor itu punya peluang yang sama untuk mendapatkan perolehan medali,” kata Kenius. (*)
Editor: Syam Terrajana