Covid-19 varian Omicron ditemukan di Jepang, kasus pertama

Jayapura, Papua
Ilustrasi pandemi Covid-19 - Pexels.com.

 

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Jepang mengonfirmasi kasus perdana Covid-19 varian Omicron yang dialami seorang pria Namibia berusia 30-an tahun.  Pria itu dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani tes setibanya di Bandara Narita pada Minggu (28/11/2021) lalu. Sebelumnya, Menteri Kesehatan Jepang, Shigeyuki Goto, mengonfirmasi bahwa seorang pendatang dari Namibia dinyatakan positif Covid-19.

Namun saat itu, Jepang membutuhkan waktu untuk memeriksa Covid-19 yang diderita termasuk varian Omicron atau bukan.

Sehari setelah kedatangan pria Namibia itu, pemerintah Jepang mengumumkan larangan masuk bagi semua warga asing. Larangan itu mulai berlaku hari ini, Selasa (30/11/2021). Meski aturan ini tak berlaku bagi warga Jepang dan yang memegang hak residensi Jepang. Kedua kelompok ini diizinkan masuk ke Jepang meski harus melakukan karantina ketat.

Baca juga : Produsen obat ini mulai kembangkan vaksin anti Covid-19 varian Omicron
Varian baru Covid-19 Omicron ASbelum berlakukan tes baru penumpang dari selatan Afrika
Varian baru Covid-19 Omicron terdeteksi di Belgia 

Negara itu kembali melakukan penutupan perbatasan akibat temuan varian Omicron ini hanya berselang beberapa bulan setelah mencabut pembatasan sosial mereka. Jepang sendiri juga sempat dikabarkan tengah mempersiapkan diri dalam menghadapi kemungkinan lonjakan kasus kala musim dingin menerpa. Negara itu berencana memulai vaksin booster dan menambah kapasitas tempat tidur rumah sakit.

Data Universitas Johns Hopkins, kenaikan angka kasus positif harian Covid-19 di Jepang tercatat 76 kasus, pada Senin (29/11/2021) kemarin. Angka ini menurun drastis setelah Jepang sempat mengalami penambahan kasus harian sebanyak 24.411 pada 25 Agustus lalu. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Leave a Reply