Cina batalkan penerbangan dan tutup sekolah terkait temuan kembali kasus Covid-19

Papua
Ilustrasi pandemi Covid-19 - Pexels.com.

 Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Temuan tiga kasus Covid-19 di Shanghai membuat pemerintah Cina membatalkan ratusan penerbangan dan menutup sejumlah sekolah, tepat pada hari ini, Jumat (26/11/2021).

Tercatat situs pemantau penerbangan, VariFlight, menunjukkan lebih dari 500 penerbangan dari dua bandara Shanghai dibatalkan. Selain itu, pemerintah Shanghai juga menginstruksikan agar semua paket tur wisata yang melibatkan kota itu dibatalkan secepatnya.

Baca juga : Tanganai Covid-19 Cina punya pusat karantina 5 ribu kamar senilai Rp51 triliun
Cina klaim mampu jinakkan lonjakan Covid-19 varian Delta dalam waktu 35 hari
Cina tolak rencana penyelidikan Covid-19 oleh WHO 

Kepala satuan tugas pencegahan Covid-19 Shanghai, Zhang Wenhong, mengatakan bahwa pihaknya mengambil keputusan ini karena pemerintah masih akan menerapkan kebijakan “nol Covid” yang selama ini mereka usung.

“China sudah sangat berpengalaman dalam kebijakan nol-Covid yang dinamis, jadi strategi kami tak akan berubah,” ujar Zhang.

Ia memperingatkan warga bahwa pemerintah masih mungkin bakal menerapkan langkah-langkah yang dianggap sebagian orang ekstrem seperti ini. “Situasi anti-pandemi itu akan menjadi normal dan kemungkinan akan terjadi lagi di masa mendatang,” ucap Zhang menegaskan.

Keputusan itu diambil setelah otoritas kesehatan Shanghai melaporkan tiga kasus Covid-19. Ketiga orang yang berteman itu pergi bersama-sama ke Kota Suzhou pada pekan lalu.

Kini, Kota Suzhou juga ditutup untuk turis. Penduduk setempat yang ingin masuk ke kota itu juga harus menunjukkan hasil tes negatif Covid-19.

Secara keseluruhan, China memang sedang memperketat protokol kesehatan menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing yang bakal digelar pada Februari 2022 mendatang.

Di Kota Xuzhou, pemerintah melarang warga keluar menggunakan bus, setelah mereka menemukan satu orang sempat kontak erat dengan pasien Covid-19. Pemerintah juga menutup salah satu kampus di Hangzhou karena satu stafnya sempat kontak erat dengan pasien Covid-19. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Leave a Reply