China akan “berjuang sampai akhir” jika ada pihak yang berusaha memecah China dari Taiwan
Portal Berita Tanah Papua No. 1 | Jubi ,
Singapura, Jubi – Menteri Pertahanan China, Wei Fenghe menyatakan akan memerangi siapa saja yang berusaha campur tangan dalam “unifikasinya” dengan Taiwan. Peryataan itu disampaikan, pada Minggu, (2/6/2019) dalam pidato agresif yang dibumbui ancaman terhadap kehadiran militer Amerika Serikat di Asia.
Wei yang berbicara dalam Shangri-La Dialogue di Singapore, pertemuan tingkat tinggi pertahanan Asia. Ia mengatakan China akan “berjuang sampai akhir” jika ada pihak yang berusaha memecah China dari Taiwan.
Baca Juga : Ribuan mahasiswa Indonesia terjerat pekerjaan di China dan Taiwan
Industri logistik China tolak pengiriman produk ilegal dan satwa liar
China berencana jual pulau tak berpenghuni
China marah terhadap langkah-langkah yang diambil pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk meningkatkan dukungan bagi Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan demokratis, termasuk pelayaran kapal-kapal Angkatan Laut AS melalui Selat Taiwan yang memisahkan pulau itu dari daratan China.
“Tak ada usaha-usaha memisahkan China akan berhasil. Campur tangan dalam masalah Taiwan akan menemui kegagalan,” kata Wei yang mengenakan seragam seorang jenderal dalam Tentara Pembebasan Rakyat
Ia mengatakan militer China tak punya pilihan selain akan mengerahkan segala kekuatan. “AS tak dapat dibagi, begitu juga China. China harus, dan akan bersatu kembali,” kata Wei menjelaskan.
AS, seperti sebagian besar negara lain tak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan, tetapi memberikan dukungan kuatnya dan menyediakan sumber utama senjata.
China menerjemahkan kata “tong yi” dengan “reunifikasi”, tetapi juga diterjemahkan “unifikasi”, satu istilah dalam bahasa Inggris yang lebih disukai oleh para pendukung kemerdekaan Taiwan yang menyatakan pemerintahan Komunis tidak pernah memerintah Taiwan yang tidak bisa “disatukan kembali”.
Hubungan China-AS bertambah renggang akibat perang dagang, dukungan AS bagi Taiwan dan postur militer China di Laut China Selatan, tempat AS juga mengadakan patroli-patroli kebebasan navigasi.
Editor : Edi Faisol