Cendera mata khas masyarakat Hubula, menjadi daya tarik para wisatawan

Papua No. 1 News Portal | Jubi ,

Wamena, Jubi – Festival Lembah Baliem yang berlangsung 7-10 Agustus 2018 dimanfaatkan pedagang lokal untuk meraup keuntungan. Mama Lena satu diantaranya. Penjual souvenir atau cendera mata khas tradisional ini mengatakan, tiap tahun ia bersama teman-temannya berjualan di pinggir lapangan saat kegiatan atraksi festival berlangsung.

"Biasanya souvenir yang dijual berupa noken, koteka, kalung, gelang, rok gadis (sali), tempat isi air minum (isoak) semuanya berbahan dasar alam yang ada di sekitar rumah," katanya pekan lalu 

Ia menambahkan pembeli paling banyak yang datang berbelanja adalah dari wisatawan asing (turis) dan wisatawan lokal dari luar Papua yang pertama kali berkunjung ke Wamena.

"Paling banyak mereka beli seperti koteka, noken dan tempat isi air minum tradisional milik masyakat Hubula," katanya.

Sementara itu Isak, pengunjung Festival Budaya Lembah Balim (FBLB) 2018 asal Bogor mengatakan, pertama kalinya ia datang ke Wamena untuk menyaksikan atraksi perang-perangan dan tarian masyarakat asli.

"Sambil menonton saya bersama teman-teman menyempatkan diri membeli souvenir milik mama-mama khas dari lembah baliem," ujarnya. 

Kata Isak, souvenir yang dibeli untuk dijadikan cendera mata bagi teman dan sanak keluarga, sebagai bukti bahwa dirinya sudah menginjakkan kaki di Wamena. (*)
 

Related posts

Leave a Reply