Cathay Pacific peringatkan rencana demonstran Hong Kong

Papua
Ilustrasi aksi buruh, pixabay.com
Ilustrasi aksi massa buruh, pixabay.com

Perusahaan penerbangan itu menyatakan tidak akan menoleransi “kegiatan rusuh” dan setiap staf yang ikut dalam kegiatan tersebut.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Hong Kong, Jubi – Perusahaan Penerbangan Hong Kong Cathay Pacific Airways memperingatkan terhadap demonstran yang akan menggelar aksi masa sekitar Markas Cathay Pacific di Pulau Lantau. Perusahaan penerbangan itu menyatakan tidak akan menoleransi “kegiatan rusuh” dan setiap staf yang ikut dalam kegiatan tersebut.

Cathay Pacific telah terjebak di dalam pusaran antara pemerintah di Beijing dan pemrotes anti pemerintah yang kadang kala melancarkan demonstrasi rusuh sejak Juni. Aksi itu meningkatkan tantangan terbesar bagi Hong Kong sejak bekas koloni Inggris dikembalikan ke kekuasaan China pada 1997.

Berita terkait : China ancam tumpas demonstran di Hong Kong

Bandara Hong Kong kembali dibuka

Pejabat China sebut Hong Kong berada di titik kritis

Dalam satu pernyataan pada Selasa malam (27/8/2019), perusahaan penerbangan itu mengatakan polisi telah melarang protes yang direncanakan di sekitar Markas Cathay Pacific di Pulau Lantau, di sebelah Bandar Udara Internasional Hong Kong, pada Rabu malam.

“Cathay Pacific berharap bisa menekankan bahwa perusahaan ini sepenuhnya mendukung penegakan Hukum Dasar dan semua hak kebebasan yang bersumber darinya,” tulis pernyataan itu.

Protes di kota yang menjadi pusat keuangan Asia tersebut juga telah menimbulkan tantangan terbesar bagi penguasa Partai Komunis di Beijing sejak Presiden Xi Jinping memangku kekuasaan pada 2012.

Pemerintah di Beijing telah mengirim peringatan jelas bahwa campur tangan keras mungkin dilancarkan untuk memadamkan kerusuhan.

Carrie Lam, pemimpin Hong Kong yang menghadapi serangan, belum mengesampingkan kemungkinan pemerintahnya dapat memberlakukan kekuasaan darurat guna memadamkan protes. Wanita pejabat itu mengatakan dalam satu taklimat pada Selasa bahwa kerusuhan menjadi makin serius tapi ia yakin pemerintah dapat menangani krisis tersebut sendirian. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply