Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giyai menyatakan kurangnya keterlibatan pemerintah kabupaten membuat capaian imunisasi dalam Pekan Imunisasi Nasional atau PIN Polio di sejumlah kabupaten di Papua masih rendah. Giyai berharap pemerintah kabupaten akan lebih gencar menggelar imunisasi, sehingga capaian imunisasi di Papua bisa ditingkatkan.
Giyai menyebut sejumlah pemerintah kabupaten di Papua tidak gencar menjalankan program imunisasi. “Kabupaten yang kepala daerahnya tidak terlibat seperi Nduga, Yahukimo, Dogiyai, Intan Jaya, dan Jayawijaya. [Akibatnya, capaian imunisasi di sana] juga rendah. Tetapi, [juga ada] bupati yang sangat luar biasa [terlibat memimpin PIN Polio],” kata Giyai kepada wartawan di Jayapura, Rabu (11/12/2019).
Giyai mengakui sejumlah kabupaten yang relatif rendah capaian imunisasinya memiliki kondisi geografis yang sulit dijangkau. “Kabupaten yang lambat itu [kebanyakan] memiliki kondisi geografis sangat sulit. Akan tetapi, [ada kabupaten dengan kondisi geografis yang sulit dan] mampu menuntaskan PIN Polio, seperti Mamberamo Tengah, Deyai, Paniai. Kenapa yang lain tidak bisa?” tanya Giyai sembari tersenyum.
Giyai membandingkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Deiyai dan Paniai menjalankan PIN Polio dengan kabupaten di sekitarnya yang memiliki capaian imunisasi rendah, seperti Dogiyai dan Intan Jaya. Ia juga membandingkan keberhasilan PIN Polio di Mamberamo Tengah dan Lanny Jaya dengan capaian imunisasi di Yahukimo dan Nduga.
“Jangan kita berada di zona nyaman dengan alasan letak geografis, [lalu] kita bilang tidak bisa. [Kondisi geografis] itu bukan alasan. Tuhan sudah ciptakan alam seperti ini di Papua, maka tinggal kita saja yang berinovasi,” katanya.
Giyai mengatakan, secara keseluruhan banyak keberhasilan imunisasi di Papua telah mencapai 94 persen. Ia yakin kerja keras pemerintah kabupaten/kota di Papua akan membuat capaian imunisasi PIN Polio di Papua mencapai 100 persen. “Dalam satu dua hari, selesai dan bisa saja itu mencapai 100 persen, karena kita masih ada waktu dua sampai tiga minggu ke depan,” katanya.
Giyai menyatakan capaian PIN Polio Papua hingga 94 persen tidak terlepas dari dukungan berbagai pemangku kepentingan di Papua. “Terima kasih untuk semua pihak. Tokoh agama betul-betul terlibat, ada perintah langsung dari Sinode, Wilayah, dan keuskupan. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Sekretaris Daerah Provinsi Papua, para bupati, pihak keamanan, Dewan Adat Papua juga terlibat,” kata Giyai menyampaikan aspirasinya kepada semua pemangku kepentingan yang mendukung program PIN Polio.
Secara terpisah Kepala Puskesmas Sinak, Agustus Murib mengatakan PIN Polio merupakan program prioritas di Kabupaten Puncak, sehingga terus digencarkan dengan melibatkan para ibu dan anak. “Sebab, kalau ibu sehat, otomatis ibu bisa membentuk sumber daya manusia yang handal, dan anak bisa melanjutkan generasi penerus,” katanya.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G