Calon Pelatih dan Asisten Pelatih PPLP Papua wajib kantongi surat rekomendasi Pengprov

Papua
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Disorda Papua, Timotius Matuan - Jubi / Sudjarwo Husain

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Sebanyak 56 calon pelatih dan asisten pelatih yang akan menukangi Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) Papua diminta untuk melengkapi salah satu persyaratan penting yakni surat rekomendasi dari Pengurus Provinsi (Pengprov) masing-masing cabang olahraga sebelum hasil tes diumumkan pada pekan depan.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua, Timotius Matuan mengatakan, surat rekomendasi dari Pengprov tersebut wajib dilengkapi oleh para pelatih dan asisten pelatih sebelum pengumuman hasil tes.

Read More

“Kita berharap ada surat rekomendasi secepatnya untuk mereka bisa melatih PPLP.  Berkas yang kita cek itu hampir semua tidak ada rekomendasi dari Pengprov. Masih ada waktu sepekan ini untuk persyaratan itu dipenuhi sebelum diumumkan, karena hasil keputusan pelatih yang lulus atau tidak itu rahasia untuk tim. Karena kita juga ada empat item siapa yang mendapatkan nilai tertinggi,” kata Matuan kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (23/2/22).

Ia menjelaskan, sebanyak 56 pelatih dan asisten pelatih itu sudah melewati tes yang digelar selama tiga hari, mulai tanggal 17 – 19 Februari lalu. Tes yang mereka jalani di antaranya tertulis, pemaparan periodesasi latihan, wawancara dan psikotes.

Dalam tes tersebut, yang menjadi penekanan yakni kesediaan para calon pelatih dan asisten pelatih untuk ditempatkan di venue-venue yang jauh seperti kawasan olahraga Doyo Baru, Kampung Harapan dan Koya Koso.

“Dalam tes wawancara itu kami menanyakan kesediaan mereka untuk nantinya menjadi pelatih PPLP bersedia ditempatkan entah di venue mana saja, apabila kalau Juni atlet itu sudah ada di Doyo, Kawasan Papua Bangkit dan Koya Koso, apakah mereka bersedia tidak sesuai dengan ikatan kerjanya. Kalau ASN akan diberikan dispensasi tapi swasta tidak. Itu yang kita tanyakan ke mereka,” beber Matuan.

Ia menambahkan, para pelatih dan asisten pelatih tersebut juga wajib menyertakan program latihan harian dan bulanan melalui aplikasi maupun manual kepada tim teknis yang ditentukan oleh Disorda.

“Setiap program harian dan bulanan itu harus dimasukkan ke kami, entah aplikasi atau manual. Karena kita akan cek karena di situ ada namanya tes fisik, mental dan teknik serta lainnya. Oleh karena itu harus dimasukkan setiap programnya untuk dilakukan evaluasi. Kita juga akan berikan penyegaran pelatih dan akan kawal mereka kurang lebih sebulan mencakup program latihan kepada atlet dan hal lainnya dan tim teknis akan melakukan evaluasi setiap minggu. Kalau ada yang tidak memenuhi ekspektasi pasti akan kami coret dan akan kita ganti,” tekannya.

 

Banyak Wajah Baru 

Dari total 56 pelatih dan asisten pelatih yang menjalani tes seleksi melatih PPLP Papua, Timotius Matuan mengatakan ada banyak wajah baru. Hal itu menurutnya untuk memberikan penyegaran ataupun regenerasi. Bahkan kata dia, akan semakin bagus jika seleksi pelatih digelar tiap tahun.

“Banyak yang wajah baru, itu bagus biar ada perubahan dan kemudian pelatih ini ingin mengembangkan ilmu mereka. Dan kalau kita seleksi tiap tahun itu lebih bagus. Karena pelatih akan mengingat apa saja yang akan dilakukan. Kita akan lihat dari hasil empat item itu kalau siapa yang paling tinggi itu akan kita prioritaskan,” jelasnya.

Dari banyaknya wajah baru tersebut, beberapa di antaranya merupakan atlet yang membela kontingen Papua pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX lalu. Salah satunya ada Muhammad Bagus Laksmendra peraih medali emas untuk Papua di cabang olahraga sepatu roda PON XX.

“Iya, saya di panggil untuk menjadi pelatih PPLP Papua, saya dan Anis (rekannya) dipanggil untuk melatih PPLP dan menularkan ilmu kepada para atlet muda,” kata pria yang akrab disapa Indra itu. (*)

Editor: Edho Sinaga

 

Related posts

Leave a Reply