Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jayapura, Jubi – Stepen Subay, tenaga pendamping di Kabupaten Puncak, Papua minta Penjabat Bupati Puncak, Nicolaus Wenda, meminta maaf ke publik terkait insiden penamparan yang dialami dirinya pada 13 Agustus 2018 lalu.
“Sepertinya beliau ingin menegur kami dengan caranya. Oleh karenanya saya minta kepada Penjabat Bupati agar segera meminta maaf ke publik. Sebab bagi kita memang sudah tidak permasalahkan itu tapi bagaimana dengan keluarga kami? Paling tidak harus ada statement terbuka untuk meminta maaf ke publik," kata Subay, kepada wartawan, di Jayapura, Senin (27/8/2018).
Dirinya mengaku sangat kecewa dengan tindakan bupati. Sebab berpotensi merusak citranya sebagai pejabat publik. Mestinya, lanjut dia, bupati tak harus terprovokasi dengan bahasa yang tidak bisa dipertanggungjawaban.
Apalagi kata ia, video penamparan sudah tersebar ke seluruh Indonesia. Bahkan anak, istri serta keluarga besar dirinya sudah tahu dan mereka pasti tidak akan terima perlakuan ini.
“Masalahnya sepele yaitu terprovokasi dengan bahasa yang menurut bupati kami pendamping yang sebutkan kata-kata itu, “Bupati itu siapa jadi kita mau dengar”. Padahal hal ini tidak kami katakan," ujarnya.
Ia katakan, dirinya bersama teman lainnya sudah lama menjalani tugas di Puncak dan selalu di lapangan. Hanya saja instansi terkait tidak memfasilitasi para pendamping dengan seperti alat penerangan dan lainnya, sehingga pihaknnya memutuskan bekerja di tempat yang disediakan di Kabupaten Mimika.
"Yang pasti kita sudah memaafkan beliau, namun harus ada permintaan maaf ke publik secepatnya,” katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Puncak, Yonathan Habagal, mengatakan insiden antara penjabat bupati dan petugas pendamping sudah diselesaikan secara baik.
“Intinya, setelah penamparan besoknya saya mengajak Stepen Subay untuk datang mengikuti rapat bersama Penjabat Bupati. Kita kemudian menjelaskan kepada bupati sehingga sudah aman dan tidak ada masalah lagi," kata Habagal.
“Bahkan pada saat itu penjabat bupati sudah meminta maaf pada pendamping,” sambungnya. (*)