Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, memastikan sejumlah fasilitas olahraga yang dibangun pemerintah pusat di Kabupaten Merauke yang digunakan sebagai venue PON XX Papua, tak akan mubazir, setelah hajatan PON selesai dilaksanakan.
“Saya memastikan Stadion Katalpal, sejumlah wisma atlet, arena balap motor di kebun coklat, Distrik Tanah Miring akan digunakan atau dimanfaatkan untuk sejumlah event,” ungkap Bupati Mbaraka kepada Jubi di Kota Jayapura, Rabu (3/11/2021).
Khusus wisma atlet, kata Bupati Mbaraka, akan dijadikan sebagai tempat pendidikan dan latihan (diklat) dari Kementerian Dalam Negeri. Nantinya akan digunakan begitu sudah dihibahkan ke Pemerintah Provinsi Papua.
Untuk Stadion Katalpal, beberapa fasilitas belum terpasang seperti empat lampu di sudut lapangan yang akan digunakan pertandingan malam hari, tetap akan dipasang, karena telah diprogramkan, begitu juga videotron.
“Kami sedang membangun komunikasi dengan [Pemerintah] Provinsi [Papua] agar Merauke menjadi tuan rumah untuk Liga 3 nanti. Lalu diusulkan Stadion Katalpal dijadikan home base bagi Persipura,” ungkapnya.
Sedangkan sirkuit balap motor, jelasnya, sesuai rencana, bulan depan akan ada hajatan balapan motor skala regional.
Menyangkut fasilitas transportasi seperti 14 unit bus mini, jelas bupati, akan diatur untuk dibagikan ke beberapa instansi, termasuk TNI/Polri maupun organisasi kemasyarakat untuk digunakan. Juga sebagai transportasi khusus bagi anak-anak yang akan berangkat maupun pulang sekolah.
“Jadi, kita sudah atur semua. Intinya tidak ada yang mubazir, tetapi akan dimanfaatkan demi kepentingan banyak orang,” katanya.
Baca juga: 14 bus mini PON Papua belum dihibahkan
Sementara itu, Kabag Humas Setda Merauke, Mike Walinaulik, mengakui juga kalau sejumlah fasilitas olahraga yang digunakan pada PON XX Papua lalu akan digunakan atau dimanfaatkan setelah diserahkan dari provinsi ke Pemkab Merauke.
“Sudah pasti dimanfaatkan secara optimal untuk berbagai kegiatan di Kabupaten Merauke,” katanya. (*)
Editor: Dewi Wulandari