Merauke, Jubi- Kurang lebih belasan masyarakat dari Kampung Wogikel dan Wanam, Distrik Ilwayab yang didampingi Pimpinan perusahaan PT Dwikarya, Mister Ling serta beberapa karyawan, melakukan pertemuan bersama Bupati Merauke, Romanus Mbaraka di kediamannya Sabtu (18/4/2015).
Dalam pertemuan tersebut, diagendakan keberangkatan ke Jakarta untuk bertemu dengan Menteri Perikanan dan Kelautan RI, Susi Pujiastuti. Rombongan akan dipimpin Bupati Merauke terbang hari ini, Minggu (19/4/2014) menuju ke Jakarta dan bertemu Menteri Susi, terkait ditutupnya operasional PT Dwikarya di Wanam yang melakukan pembelian dan pencarian ikan.
Kepala Kampung Wogikel, Nelson Yustus Gebze saat dialog bersama Bupati Merauke Sabtu (18/4/2015) mengatakan, sejak perusahaan tersebut tidak beroperasi selama beberapa bulan terakhir, dampaknya sangat besar terutama kepada masyarakat asli Papua di beberapa kampung di Distrik Ilwayab.
“Saya memberikan contoh nyata. Selama ini, masyarakat yang menjual sayur-sayuran serta beberapa kebutuhan lain, dalam sehari bisa mendapatkan uang sampai Rp 500 ribu. Namun, sejak perusahaan tak beroperasi lagi, warga pun sangat sulit mendapatkan uang. Selain itu, pemenuhan kebutuhan hidup setiap hari serta biaya sekolah anak, menjadi macet total,” ujarnya.
Utusan masyarakat dari Kampung Wogikel akan ke Jakarta sekaligus bertemu Menteri Perikanan RI dan menyampaikan agar perusahaan dapat beroperasi kembali. Ikan yang telah dibeli perusahaan dan hingga kini belum dikirim keluar, agar diberikan izin. Sehingga produksi es berjalan dan perusahaan membuka kesempatan lagi agar masyarakat lokal dapat menjual hasil tangkapan ikan mereka.
“Kami hanya punya satu tujuan untuk bertemu Menteri Perikanan RI yakni meminta agar perusahaan harus beroperasi kembali dan masyarakat terutama orang asli Papua, memiliki pendapatan pasti. Terus terang, dalam beberapa bulan terakhir pasca ditutupnya perusahaan, masyarakat setempat kesulitan mendapatkan uang,” tuturnya.
Pimpinan PT Dwikarya Wogikel, Mister Ling mengaku, sampai hari ini, kegiatan produksi tidak jalan. Karyawan yang berjumlah kurang lebih 250 orang, untuk sementara tidak melakukan kegiatan di perusahaan sebagaimana biasa. “Kami mempunyai data lengkap untuk melaporkan kepada Menteri Perikanan RI terkait operasional perusahaan,” tuturnya.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka dalam kesempatan itu mengungkapkan, pihaknya siap memfasilitasi untuk bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Namun, sebelum bertemu menteri, harus ada kesepakatan bersama tentang apa yang hendak disampaikan. “Ya, kalau arah pembicaraan jelas dan tidak melenceng, sudah pasti saya akan berikan dukungan penuh,” katanya.
Olehnya, lanjut Bupati Merauke, perlu kesepakatan yang dibangun bersama untuk disampaikan kepada menteri. Tidak boleh antara satu dengan lain, bicara berlainan. Karena itu akan berdampak besar dan otomatis perusahaan tidak akan beroperasi terus.
Pada prinsipnya, jelas Bupati Merauke, pemerintah akan memberikan dukungan penuh agar perusahaan dioperasikan kembali, karena sudah tentu setelah ditutup beberapa bulan terakhir, berdampak sangat besar terhadap kelangsungan hidup masyarakat di sana.
Ditegaskan, beberapa waktu lalu, dirinya telah bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan RI di Jakarta. Dan, ternyata menteri memiliki data sangat lengkap. Olehnya, pihak perusahaan harus mempersiapkan laporan secara detail untuk selanjutnya dijelaskan kepada menteri. Sehingga menjadi dasar pengambilan keputusan terakhir. (Frans L Kobun)