Papua No. 1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua menegaskan agar dokter yang ada di RSUD Wamena, tidak memberikan resep obat kepada pasien yang harus dibeli di luar rumah sakit.
Diakuinya, dalam beberapa waktu lalu ada sedikit kendala soal persediaan obat-obatan di RSUD Wamena akibat adanya keterlambatan pencairan dana Otsus ke kabupaten. Namun hal itu sudah teratasi.
”Ada laporan masyarakat terkait harus membeli obat di luar rumah sakit,” kata Banua kepada wartawan di Wamena, Sabtu (27/7/2019).
Ia mengungkapkan, ada dokter spesialis yang tidak ingin menggunakan obat yang ada di apotik RSUD Wamena, tetapi memberikan resep untuk membeli di salah satu apotik milik mereka.
Sehingga bupati berpesan, agar setiap dokter dapat memberikan resep sesuai dengan obat yang ada di rumah sakit.
”Masalah ini saya sudah dikonfirmasi langsung ke direktur RSUD Wamena,” katanya.
Bahkan menurut bupati, persediaan obat RSUD Wamena masih sangat cukup untuk bisa digunakan masyarakat, Kurangnya persediaan hanya karena keterlambatan pencairan dana Otsus saja.
”Dokter juga harus menggunakan obat yang disediakan pemerintah, bukan memberikan resep kepada pasien untuk membeli obat di luar, ini yang membuat pemikiran masyarakat berkembang jika RSUD Wamena kekurangan stok obat,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya, dr. Willy E. Mambieuw mengatakan jika kendala kekurangan obat ini memang bukan hanya terjadi di RSUD Wamena, karena soal pencairan dana Otsus.
”Jadi, ada pembiayaan pembelian obat dari Otsus, sehingga ada yang masih numpang di APBD dengan DAK, sehingga ini masalah keterbatasan anggaran,” kata Willy Mambieuw.
Menurutnya, ketika ada keluhan kekurangan obat , pihak RSUD Wamena sering meminta ke Dinas Kesehatan, tetapi sesuai dengan persediaan yang ada di gudang farmasi dinas.
“Kalau ada dokter spesialis yang meminta ke kita (dinas kesehatan) tidak ada, karena kita menyediakan untuk obat pelayanan primer seperti batuk, flu,” katanya. (*)
Editor: Syam Terrajana