Bupati Jayawijaya nilai gereja berperan penting ajak warga kembali berkebun

Tanam padi perdana oleh Paroki Santo Stefanus Kimbim-Wo’Ogi, Distrik Asologaima, Jayawijaya. -Jubi/Islami

Papua No.1 News Portal | Jubi

Wamena, Jubi – Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua menilai gereja memiliki peran yang sangat penting mengajak warga, untuk dapat kembali berkebun dan membuka lahan yang ada.

Read More

Hal itu disampaikan Bupati Jhon Banua, usai melakukan penanaman padi perdana untuk area persawahan yang dibuka oleh Paroki Santo Stefanus Kimbim-Wo’Ogi, Distrik Asologaima, Jayawijaya, Senin (14/2/2022).

Menurutnya, apa yang dilakukan gereja Katolik khususnya Dekenat pegunungan tengah ini bagus, sehingga ia pun berharap dedominasi gereja yang ada khususnya di Jayawijaya dapat memberikan dukungan, serta mengajak masyarakat untuk bekerja kebun.

“Peran gereja sangat penting sekali memberikan contoh bagaimana bisa mengajak dan membantu mendorong masyarakat untuk membuka lahan kebun yang ada,” katanya.

Ia menyebut, pengembangan pertanian padi di Jayawijaya, telah dilakukan pemetaan dan sudah berjalan di beberapa distrik, baik lahan yang sejak lama dibuka maupun memanfaatkan lahan tidur yang ada.

“Mudah-mudahan akses persawahan ini bisa dibuka di semua lokasi yang ada. Jika hal ini terus berkembang, saya rasa ke depan kita tidak akan kesulitan beras lagi, sehingga perlu dukungan untuk terus mendorong masyarakat memanfaatkan lahan yang ada,” katanya.

Pastor Paroki Santo Stefanus Kimbim, Jumperdunan Manik, OFM Cap mengatakan, lahan yang digunakan untuk menanam padi seluas satu setengah hektare dengan sembilan petak, mulai dibuka sejak Juli 2020.

“Dalam hal ini kami ingin mengolah untuk kemandirian umat khususnya serta mendukung visi misi pemerintah daerah dalam mengangkat perekonomian masyarakat,” kata Pastor Jumperdunan Manik.

Sementara itu, Pastor Dekenat se-Pegunungan Tengah Papua, Kornelis Basa Kopon mengatakan selama ini memang gereja memiliki program bersama yang dinamakan “Hari-hari Persaudaraan”. Di mana dalam program itu, didorong umat Katolik untuk mengembangkan 3W (Wen, Wam, Wene) dan hal ini pun sejalan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.

“Menyadari bahwa kehidupan ekonomi umat yang masih di bawah rata-rata, sehingga Dekenat dan paroki merancang program bantu umat agar ekonomi bisa berkembang. Memang tidak bisa jalan sendiri, perhatian pemerintah daerah sangat penting,” katanya. (*)

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply