Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw dan Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro menapaki usia empat tahun kepemimpinan sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah di Kabupaten Jayapura. Pasca-pelantikan 2017 silam, berbagai dinamika dihadapi oleh kedua pemimpin tersebut dalam melaksanakan pelayanan program pembangunan di Bumi Kenambai Umbai.
Jabatan bupati dua periode telah dipikul oleh seorang mantan Ketua KPU Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw (2012-2022). Dalam masa kepemimpinannya, ada dua fenomena besar yang dihadapi yakni banjir bandang dan juga Covid-19. Baginya, hanya ungkapan syukur yang patut disampaikan kepada Sang Khalik pemilik hidup dan kehidupan ini.
Jumat akhir pekan kemarin, perayaan sederhana digelar di halaman lapangan upacara Gunung Merah, Kantor Bupati Jayapura, sebagai ungkapan syukur empat tahun masa kepemimpinan sejak 12 Desember 2017.
Perayaan penuh kesederhanaan itu dihadiri jajaran Forkompimda Kabupaten Jayapura, pimpinan dan anggota DPRD, Sekda Kabupaten Jayapura Hanna S. Hikoyabi, para asisten setda, pimpinan OPD, kepala distrik, organisasi paguyuban, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat yang mana ibadah syukur tersebut dipimpin oleh Pdt. Dolfina Yahui.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengaku dalam perjalanan yang cukup panjang ini, sudah banyak hal yang dilakukan. Bahkan hingga saat ini, masih dalam tahap pelayanan kepada masyarakat.
“Tidak ada ungkapan lain selain bersyukur, bersyukur, dan bersyukur. Bersyukur semua anugerah Tuhan. Bersyukur untuk semua tuntunan Tuhan, sehingga bisa mencapai empat tahun dalam periode kepemimpinan kami,” ujar Bupati Mathius di Sentani, Senin (13/12/2021).
Dikatakan, dirinya juga tidak tahu akan ada acara tersebut sebab wakil bupati sedang tugas ke luar daerah. Acara ini juga merupakan kreativitas dari seluruh staf dan pegawai.
“Kita tetap laksanakan program-program yang kita sudah canangkan, untuk kampung-kampung bisa jalan bergerak, kemudian di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kerakyatan terus kita dorong. Satu hal yang menarik dalam situasi Covid-19, ekonomi di kampung-kampung tidak berubah. Malah mereka lebih semangat lagi,” jelas Mathius.
Dirinya pun mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak, baik Forkompimda, DPRD, stakeholder terkait, khususnya jajaran pemerintah daerah. Memasuki tahun ke-4 pada 10 Desember 2021, kepemimpinannya bersama Giri Wijayantoro telah mampu mencapai kinerja yang sangat baik. Walau banyak menghadapi tantangan yang sangat berat, dan ada kekurangan-kekurangan yang masih perlu dilakukan pembenahan.
“Kalau dari capaian-capaian kinerja secara makro itu sudah bagus, meskipun kita menghadapi tantangan-tantangan yang sangat berat seperti banjir bandang dan longsor, terus ada Covid-19 dan juga pelaksanaan PON XX. Itukan banyak menguras energi, perhatian, waktu dan juga anggaran. Tapi, aktivitas tetap jalan,” katanya.
Lanjut Awoitauw, empat tahun kepemimpinannya bersama Giri Wijayantoro, direfleksikan dengan meluncurkan buku ‘Tata Laksana Pembentukan Gugus Tugas Masyarakat Adat (GTMA) Kabupaten Jayapura’, di Ballroom Hotel Suni Sentani, Hawaii, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (10/12/2021) pagi.
“Bagi saya, itu hadiah empat tahun yang begitu luar biasa,” ucapnya.
Kata Mathius, dengan penuh dinamika, dengan penuh kontroversi dan juga penuh berbagai hal, baik di lapangan maupun pada saat memulai, namun pada akhirnya kerja-kerja itu bisa didokumentasikan dan diukur, bahwa secara ilmiah dan pengalaman, itu bisa menjadi pelajaran untuk banyak orang.
“Nah, itu yang membanggakan bagi kami di empat tahun periode kepemimpinan. Kita kadang-kadang melihat hal-hal yang biasa saja, misalnya pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan itu kan rutin. Siapa pun kepala daerahnya, pasti dia akan jalankan, karena hal tersebut sudah normatif. Ada uang, ada orang dan ada lokasi, pasti semua jalan. Karena birokrasi itu sudah paten, ajak ke sini dan ke sana tidak bisa, harus lurus atau sudah terpola. Namun kita bisa melakukan itu, meskipun sedikit-sedikit sudah ada perubahan.”
“Tetapi, hal yang di luar dari itu, yang tidak pernah menghasilkan inovasi-inovasi baru, itu yang paling sulit,” sambungnya.
Pada perayaan itu juga Bupati Mathius menyerahkan bantuan dari Dinas Sosial berupa kursi roda bagi penyandang disabilitas, yang diterima secara simbolis oleh perwakilan penyandang disabilitas dari Distrik Nimbokrang.
Kemudian, penyerahan piala penghargaan ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) 2021 dari Sekretaris Kampung Yoboi kepada Bupati Jayapura Mathius Awoitauw. Karena Kampung Yoboi berhasil menyabet juara ke-IV Nasional Kategori Konten Kreatif pada ADWI Tahun 2021, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Sementara itu, salah satu Tokoh Masyarakat Adat di Kabupaten Jayapura, Boaz Enok mengatakan kepemimpinan Bupati Mathius Awoitauw dan wakilnya selama empat tahun ini cukup membanggakan masyarakat adat.
Menurutnya ada banyak persoalan di mana-mana yang diselesaikan dengan baik, selain itu juga dua momen besar seperti PON dan Peparnas berlangsung dengan baik di daerah ini, dengan ketersediaan fasilitas olahraga yang sangat istimewa. Masa-masa sulit seperti banjir bandang dan Covid-19 dilewati dengan sabar, walapun banyak pihak yang mengeluh dan menuntut perhatian khusus kepada mereka.
“Semuanya baik, dan ini memang karena adanya penyertaan Tuhan bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Jayapura. Kita tidak hanya melihat dari sisi kepemimpinannya saja. Tetapi keberadaan seluruh masyarakat di daerah ini, dengan kondisi baik dan tetap melaksanakan aktivitas kita masing-masing, juga sebuah anugerah yang patut disyukuri. Bupati juga manusia yang tidak luput dari kekurangan dan kesalahan,” katanya. (Advertorial)