Bupati Jayapura: Bencana alam tak bisa dihindari, tapi kerugian bisa diminimalkan

Papua No. 1 News Portal | Jubi ,

Sentani, Jubi – Ungkapan dukacita yang mendalam disampaikan Bupati Jayapura mewakili seluruh masyarakat Pemerintah Kabupaten Jayapura, atas bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu, 26 September lalu.

Bupati Jayapura, Mathius Awotauw, mengatakan tidak ingin berkomentar banyak terkait bencana yang terjadi. Kendati demikian, dirinya mengimbau semua pemangku kepentingan dan pihak-pihak terkait yang bertugas untuk mengawasi terjadinya bencana di suatu daerah, agar senantiasa memberikan imbauan dan peringatan dini kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap kondisi dan lingkungan sekitar. 

“Bencana alam ini susah untuk kita prediksi, kapan saja bisa terjadi. Kita hanya bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan sendiri yang sedang berperkara atas peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi. Oleh sebab itu, pembenahan kawasan hutan lindung harus dijaga, ada peringatan dini pada daerah-daerah yang rawan bencana, yang bisa kita koordinasi untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa dan benda yang lebih banyak ketika datang bencana. Intinya, kita tidak bisa menghindar dari bencana alam, tapi korban jiwa dan kerugian harta benda bisa diminimalkan,” jelas Bupati Awoitauw, saat ditemui di kantornya, Senin (1/10/2018).

Kepala Pelaksana Badan Penangulagan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura, Sumartono, mengatakan pihaknya selalu melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat terkait dampak-dampak terjadinya bencana alam. 

“Sosialisasi dan imbauan tetap kita laksanakan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai, seperti Distrik Raveniraa, Depapre, dan Demta. Karena memasuki akhir tahun ini kita ketahui bersama cuaca sulit untuk diperdiksi, apalagi dengan musim angin yang kencang dan gelombang yang tinggi,” katanya. (*)

Related posts

Leave a Reply