Bupati Isaias resmikan Taman Revolusi Mental di Pantai Nabire

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Nabire, Jubi – Bupati Isaias Douw diwakili Asisten II Setda Nabire, M. Thoyib Syarifudun, Sabtu (2/12/2017), meresmikan Taman Revolusi Mental di Pantai Nabire.

”Ruang publik atau ruang terbuka mempunyai fungsi yang sangat vital bagi pembangunan mental masyarakat. Keberadaan taman ini merupakan upaya dalam mendukung program presiden, yakni revolusi mental,” kata Thoyib dalam sambutannya.

Dikatakan, ruang terbuka revolusi mental memberikan dampak yang baik. Selain sebagai tempat santai juga sebagai ruang terjadinya sosialisasi antara masyarakat dalam membangun kerukunan dan keharmonisan.

“Tempat ini harus dijadikan sebagai tempat terjadinya interaksi sosial di antara masyarakat. Artinya, semua orang baik anak kecil, orang tua, laki-laki dan perempuan dari berbagai suku bisa datang dan bisa berinteraksi,” imbaunya.

Lanjutnya, ruang ini berada di tengah kota dan di pinggir pantai sehingga sangat strategis untuk dikunjungi semua golongan umur, suku dan agama. 

“Saya minta kepada dinas terkait dan kepala distrik kota, agar segera berkoordinasi dengan LSM dan karang taruna untuk untuk menertibkan dan mengelola tempat ini,” harapnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak menjadikan taman ini, sebagai tempat mengkonsumsi minuman beralkohol, narkoba dan sejenisnya.

“Kami berharap taman ini tidak dijadikan tempat mabuk-mabukan, yang nantinya mengganggu masyarakat. Diharapkan pula kepada para pengunjung agar tidak buang ludah pinang sembarangan,” tuturnya.

Sementara itu, Kadis Pekerjaan Umum Nabire, Mohamad Otoriskandar, menambahkan pembangunan ruang terbuka hijau tersebut, sebagai bagian dari penataan bangunan dan lingkungan Provinsi Papua menggunakan dana APBN, dan telah diserahkan ke Pemkab Nabire kemudian pengelolaannya diserahkan lagi kepada distrik.

“Jadi distrik kotalah bersama Kelurahan Morgo, juga karang taruna yang mengelolanya,” katanya.

Diharapkan tempat ini nantinya, bisa digunakan untuk KKR atau acara keagamaan lainnya. Kemudian, kata dia, akan diatur pungutan biaya parkir dan sewa tempat. “Agar ada PAD,” sampainya.

Seorang warga, Mila, mengatakan ruang terbuka ini cukup bermanfaat.

“Jangan hanya di sini, tetapi di tempat lain juga dibuat, agar jadi indah ini Kota Nabire," katanya. (*)

Related posts

Leave a Reply