Papua No. 1 News Portal I Jubi,
Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, minta seluruh masyarakat adat di Kabupaten Jayapura khususnya yang hidup di kampung, untuk menghidupkan kembali sistem pendidikan dan seni budaya berbasis adat.
"Pendidikan zaman dulu dilakukan di pendopo dan rumah adat. Misalnya kita yang di Sentani dilakukan di satu tempat yang disebut Khombo. Sejalan dengan waktu, kebiasaan ini mulai hilang. Tetapi masih ada beberapa kampung yang melaksanakannya. Mari kita hidupkan kembali sistem ini kepada anak-anak kita untuk dididik dengan basis adat," kata Bupati Mathius Awoitauw, kepada Jubi, di Sentani, Kamis (10/8/2017).
Dikatakan, tanpa pendidikan yang baik sejak dini bagi generasi muda sekarang, akan menyulitkan dia dengan perkembangan zaman yang kian berkembang pesat.
"Kurikulum berbasis adat tentu tidak beda jauh dengan kurikulum nasional yang diikuti dalam jenjang pendidikan formal. Namun yang berbasiskan adat ini lebih kepada bagaimana membentuk karakter pribadi seseorang. Karena tatanan adat itu mengikuti norma dan aturan yang sudah tersirat sebelumnya. Ini sangat penting sehingga generasi muda kita akan mampu menjawab tantangannya sendiri dengan menentukan masa depannya yang lebih baik," ujarnya.
Yusak Andato, penggagas Intrepreneurship School Pemuda adat Papua, mengatakan pendidikan berbasis adat sangat penting. Ada banyak hal yang akan dipelajari dalam sistem ini.
"Pendidikan dengan sistem ini akan lebih mempermudah generasi kita untuk terlibat dan mengikuti sistem pendidikan dengan baik. Apalagi kalau dibuka pada setiap kampung maka sangat membantu generasi kita saat ini. Bukan hanya pendidikan yang sifatnya formal tetapi ada pembelajaran dengan dipraktikkan secara langsung," ungkapnya. (*)