Bumi Papua bersinar

Jembatan Youtefa, Papua
Jembatan Merah menjadi salah satu ikon dan destinasi wisata di Bumi Cenderawasih dan berada di Kota Jayapura - IST

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Papua merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia. Luasnya mencapai 418.707,7 kilo meter persegi. Dengan cakupan luas seperti itu, pemerintah tetap berkomitmen untuk memajukan rakyat di bumi Cenderawasih.

Agustine Ariella Nere atau biasa disapa Putri Nere, tahu betul perkembangan pembangunan di tanah kelahirannya. Dalam Podcast Lisan Teras Negeriku dengan tema Papua adalah Kita, penyandang gelar Miss Papua 2006 itu merasakan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Presiden Joko Widodo.

Misalnya soal jalan yang bisa berimbas pada roda perekonomian warga. “Lalu lintas perekonomian terutama menjadi lebih lancar karena jalanan sudah tidak rusak lagi, tidak harus putar, dengan dibangunnya jalan-jalan terus ada jembatan penghubung itu kan mempermudah masyarakat untuk lebih gampang. Jadi mobilisasi untuk perekonomiannya pun jadi lebih jalan,” katanya.

Putri Nere kemudian mencontohkan adanya pembangunan Jembatan Merah di Kota Jayapura.

Komitmen Pemerintah Untuk Pembangunan Papua

Soal pembangunan, jangan pernah ragukan komitmen pemerintah! Presiden Joko Widodo misalnya, pada September 2020 mengeluarkan Instruksi Presiden No. 29 tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Langkah ini tentu diambil untuk mewujudkan masyarakat di kedua provinsi yang maju, sejahtera, damai dan bermartabat. Presiden juga menekankan fokus pembangunan ditujukan untuk Orang Asli Papua (OAP). Maka, sudah sepatutnya, Putri Nere dan masyarakat Papua lainnya, bangga atas upaya dan kerja nyata dari pemerintah.

Dengan Instruksi Presiden ini menjadi bukti kewajiban pemerintah untuk menyamaratakan pembangunan di Papua dengan provinsi lain. Bukan hanya itu, tapi juga mempercepatnya.

Salah satunya pengembangan infrastruktur di pulau paling Timur Indonesia itu, yang dalam beberapa tahun terakhir gencar dilakukan. Seperti pembangunan jalan Trans Papua 3.534 km, jalan Perbatasan Papua 1.098 km dan Jembatan Youtefa 1,3 kilo meter.

Selain itu ada pembangunan infrastruktur untuk mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Ada juga pembangunan rumah khusus, air bersih, jalan lingkungan, dan jembatan gantung di Kabupaten Asmat, Mappi, dan Mamberamo Raya.

Tak cuma itu, infrastruktur telekomunikasi pun gencar dikembangkan di Papua. Tujuannya, supaya masyarakat semakin mudah mendapatkan akses informasi, terutama informasi terkait kesehatan, pemerintahan, dan pariwisata.

Melalui proyek Palapa Ring diharapkan Papua mendapatkan akses telekomunikasi yang lebih baik. Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer.

Proyek itu terdiri atas tujuh lingkar kecil serat optik untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku.

Untuk meningkatkan layanan komunikasi di Papua, periode 2021 hingga 2022, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan pembangunan menara BTS di 4.519 titik di Papua.

Menara BTS ini bakal dipasang kawasan pegunungan hingga ketinggian 4.000 Mdpl.

Pembangunan Sosial Lewat Pendidikan

Selain pembangunan insfrastruktur tersebut, Pemerintah juga memfokuskan kepada pembangunan sumber daya manusia sebagai faktor utama keberhasilan pembangunan. Salah satu caranya yaitu dengan membuka beasiswa dan program-progam pendidikan lainnya bagi generasi muda Papua.

Dalam hal ini masyarakat Papua sudah banyak mengalami perubahan. Salah satu faktornya yaitu makin banyaknya pengetahuan yang diserap.

Menurut Putri Nere, banyaknya anak usia muda di Papua yang bersekolah di luar, juga mempunyai andil dalam kemajuan pembangunan bidang sosial ini.

“Banyak perubahan, karena banyak adik-adik kita yang sekolah di luar, mendapatkan pengetahuan baru, informasi baru. Itu (bisa) menjadi bekal untuk adik-adik membangun Papua dengan pengetahuan, selain pengetahuan ilmu pelajaran,” tukasnya dalam podcast yang dipandu Komika, Insan Nur Akbar dan Mamat Alkatiri ini.

Putri Nere percaya, dengan kemajuan ini, masyarakat Papua bisa lebih membangun diri lagi. “Dengan berinteraksi orang itu jadi lebih bisa membangun diri lagi. ‘Oh iya, bahwa di luar sana budayanya ada yang lebih lain dari budaya kita.’ Dan itu asimilasi terjadi,” tambahnya lagi.

Lebih lengkap mengenai podcast “Papua adalah Kita,” bisa Anda lihat melalui link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=jPFzw5dp1vg.

Meski pembangunan masif dilakukan di Papua, namun begitu tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Pemerintah bersama stakeholder lainnya terus berupaya membuat Papua maju dan siap bersaing di dunia global.

Salah satunya yang dilakukan pemerintah yaitu membentuk Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat. Masyarakat pun bisa terus memantau perkembangannya lewat platform berbasis website yang telah disediakan Kementerian PPN/Bappenas melalui Desk Papua.

Masyarakat tentu berharap pembangunan yang dilakukan pemerintah ini, bisa sejalan dengan adat istiadat masyarakat Papua dengan tetap mengutamakan kesejahteraan dan kemajuan zaman.

Sebaliknya Pemerintah pun berharap masyarakat Papua dapat berpartisipasi aktif secara langsung dalam pembangunan bagi tercapainya kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat yang terangkai dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia/NKRI. (Advetorial/*)

Editor: Admin Jubi

Related posts

Leave a Reply