Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Merauke, Djabiruddin, mengungkapkan saat ini telah tersedia anggaran dari Bulog RI untuk pembelian beras sebanyak 8000 ton dari petani melalui mitra kerja.
Demikian disampaikan Kabulog kepada sejumlah wartawan, Jumat (27/9/2019). Menurut dia, seharusnya pembelian sudah dilakukan, hanya saja masih menyesuaikan dengan space gudang sehingga belum bisa dilakukan.
Intinya, menurut dia, Bulog siap menyerap semua beras petani yang akan dijual.
“Memang kita mengalami sedikit kendala soal gudang. Tentunya ketika ada space kosong, sudah pasti pembelian beras dilakukan melalui mitra kerja,” ungkapnya.
Saat ini, lanjut dia, anggaran senilai Rp64 miliar untuk pembelian 8000 ton telah ditransfer Bulog pusat dan tinggal saja proses pembelian.
“Ya kalau ada beras keluar, tentunya pembelian dilakukan,” ujarnya.
Dikatakan, pihaknya selalu memberikan informasi secara kontinu kepada para mitra kerja, agar memasok beras petani ketika gudang mulai kosong.
“Kami tidak menunggu gudang kosong baru beras masuk. Begitu ada sedikit space setelah beras keluar, pembelian langsung dilakukan. Karena dipastikan cadangan beras di petani masih banyak,” ungkapnya.
Ditambahkan, pihaknya optimis target 29 ribu ton hingga Desember akan terpenuhi, bahkan melebihi.
“Saya bisa pastikan kami akan mengalami over target,” ujarnya.
Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, Hilarius Ulukyanan, meminta agar beras petani harus dibeli. Karena mereka telah bersusah payah mengola lahan hingga merawat dan memanen.
“Sebagai wakil rakyat, kami terus mendorong agar beras petani dibeli. Sehingga mereka mendapatkan uang, sekaligus dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” pintanya. (*)
Editor: Dewi Wulandari