Bulog pastikan stok beras untuk Jayawijaya dan enam kabupaten lain aman

Stok beras di salah satu gudang Bulog Wamena. -Jubi/Islami
Stok beras di salah satu gudang Bulog Wamena. -Jubi/Islami

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Wamena, Jubi – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2020, Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Bulog Wamena memastikan jika stok beras untuk wilayah Jayawijaya dan enam kabupaten lainnya aman.

Read More

Kepala Kansilog Bulog Wamena, Rendy Ardiansyah mengatakan, hingga kini stok beras yang ada sebanyak 1.600 ton, dan kebutuhan rutin per bulan bagi tujuh kabupaten sebanyak 500 ton.

“Untuk tiga sampai empat bulan ke depan stok beras masih terjaga, selain untuk memenuhi jatah PNS otonom golongan anggaran, TNI dan Polri,” katanya, di Wamena, Senin (16/12/2019).

Selain itu, kata dia, Bulog Wamena juga mulai turun untuk melakukan operasi pasar guna melihat ketersediaaan pasokan dan stabilisasi harga, serta untuk meredam kenaikan harga beras. Pasalnya, sekitar Agustus 2019 harga beras medium sempat menyentuh harga Rp 22 ribu per kilogram.

“Sehingga dilakukan operasi pasar, harga beras berada di kisaran Rp 12-15 ribu per kilogramnya. Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya Rp 12.500 dan Bulog pun mengupayakan agar bisa di bawah harga tersebut,” katanya.

Menurut dia, kalaupun ditemukan beras Bulog di pasaran yang harganya di atas Rp 12.500, hal itu hanya ada di beberapa tempat saja.

“Kemungkinan itu merupakan beras jatah pegawai yang dijual kembali, karena tak habis untuk dikonsumsi, sehingga hal itu tidak dapat dikontrol. Operasi pasar ini kita lakukan perlahan-lahan dengan melibatkan mitra yang tergabung dalam Rumah Pangan Kita (RPK) sebagai distributor. Selalu kita pantau harga yang dijual,” katanya.

Selain beras, kata Rendy, Bulog juga menyiapkan kebutuhan gula yang merupakan bagian dari pengadaan mandiri/komersil. “Bukan pengiriman dari pusat, Bulog yang mencari dan dijual sendiri meski stok yang disiapkan masih terbatas 10 ton per sekali pengiriman.”

Sedang untuk harga jual gula, lanjutnya, diupayakan tetap di bawah harga pasaran atau minimal sama dengan distributor. “Jika di pasaran per kilogram sekitar Rp 25-30 ribu, kita jual sekitar Rp 22 ribu sudah termasuk biaya yang kita keluarkan,” katanya.

Sementara itu, dalam pelaksanaan tugas, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Jayawijaya, Lukas Kosay memastikan kebutuhan pokok masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru aman hingga Januari 2020 nanti.

“Dari hasil turun lapangan kami, untuk kebutuhan pokok masyarakat masih terjamin, dimana para distributor pun telah menyuplai barang yang mencukupi jelang Natal nanti,” kata Lukas Kosay.

Tambahnya, untuk pengecekan dan razia barang-barang kedaluwarsa di setiap tempat usaha, sampai saat ini belum ada temuan.

“Semakin lama para pedagang ini mulai sadar untuk mengecek barang-barang yang mereka jual, dimana ketika ada yang telah kedaluwarsa langsung diamankan dan diserahkan ke dinas, sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan,” katanya. (*)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply