Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Setelah dinanti-nantikan cukup lama, akhirnya manajemen PT Bank Papua mau buka suara dan menjelaskan alasan mereka belum menuntaskan kucuran dana sponsorship kepada Persipura Jayapura senilai Rp 5 miliar.
Lewat keterangan pers yang diterima Jubi, Kamis (7/1/21), Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan, Erna Kapisa mengatakan, Bank Papua masih tetap berkomitmen mendukung dan menjadi sponsor utama bagi Persipura untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2020.
Hanya saja, mereka masih enggan mengucurkan dana sisa senilai Rp 5 miliar dari perjanjian yang telah disepakati karena mempertimbangkan pada ketidakpastian lanjutan kompetisi.
“Perlu kami sampaikan bahwa sesuai dengan isi Perjanjian Kerjasama (PKS) yang disepakati bersama antara Bank Papua dengan PT Persipura Papua (Persipura) yang telah disepakati bersama pada tanggal 28 Februari 2020, berisi antara lain, Bank Papua menyetujui menjadi sponsor utama Persipura dalam mengikuti kompetisi Liga 1 tahun 2020 dengan menyediakan dana sebesar Rp 10 miliar,” ujar Erna dalam rilisnya.
Namun ia menjelaskan, pencairan dana sponsorship akan dilakukan secara bertahap, yang mana tahap pertama akan dicarikan sebesar Rp 5 milliar yang dilakukan pada saat kompetisi Liga 1 dimulai. Ini sudah terealisasi di tahap pertama pada tanggal 5 Maret 2020.
Sedangkan di tahap kedua sebesar Rp 3,5 miliar akan diberikan setelah kompetisi Liga 2020 memasuki putaran kedua. Tahap ketiga sebesar Rp 1,5 miliar akan dikucurkan apabila kompetisi Liga 1 2020 memasuki tiga pertandingan terakhir.
“Dengan diberhentikannya sementara kompetisi Liga 1 2020 akibat pandemi Covid-19, maka Bank Papua belum dapat mencairkan dana sponsorship tahap kedua dan tahap ketiga. Hal ini sesuai dengan persyaratan pencairan dana sponsorship yang telah disepakati dalam Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Bank Papua dan Persipura,” jelas Erna.
Tambahnya, jika Liga 1 2020 kembali dilanjutkan, maka Bank Papua akan segera memenuhi kewajiban sesuai isi PKS untuk merealisasikan pencairan dana sponsorship tahap kedua dan ketiga.
Sementara itu, Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan dana segar untuk menghadapi AFC Cup, atau turnamen Asia pada Maret mendatang.
Untuk itu, Wali Kota Jayapura ini meminta kepada Bank Papua agar bisa mempertimbangkan kembali dukungan mereka dan tidak hanya sekadar untuk Liga 1 saja tetapi juga AFC Cup. Benhur berharap masih ada perubahan PKS yang mengacu pada pasal 3 menjadi pasal 9.
“Mereka itu kan berpegang kepada PKS, kita kan selama kompetisi tidak jalan tapi gaji pemain dan pelatih itu dibayar karena menjalani persiapan menjelang kompetisi. Tapi kalau saya lihat di PKS itu mereka hanya berpegang pada pasal 3 tentang tata cara pembayaran. Mereka hanya patokan pada itu. Tapi kalau kita lihat di pasal 9 itu ada adendum di situ di katakan bahwa hal-hal yang belum diatur dalam perubahan maupun penambahan atau perjanjian ini apabila dianggap perlu oleh kedua belah pihak maka akan diatur dalam adendum perjanjian. Kita berharap ada perubahan pada adendumnya,” tutup Benhur. (*)
Editor: Edho Sinaga