Bukan karantina wilayah, PNG akan terapkan strategi isolasi nasional

Hanuabada, Port Moresby. - RNZ Pacific/ Johnny Blades

Papua No.1 News Portal | Jubi

Port Moresby, Jubi – Perdana Menteri Papua Nugini telah mengumumkan bahwa negaranya akan segera memberlakukan isolasi secara nasional akhir pekan ini untuk melawan penyebaran Covid-19.

Read More

Pihak berwenang PNG melaporkan hingga ratusan kasus virus Corona yang telah dikonfirmasikan hanya dalam beberapa hari terakhir, menaikkan jumlah nasional menjadi 2.226 kasus dengan 26 kematian dilaporkan.

PM James Marape mengungkapkan kepada media lokal bahwa rincian lebih lengkap mengenai strategi isolasi nasional ini akan diumumkan pada Rabu, 17 Maret 2021, setelah pemakaman mantan perdana menteri Sir Michael Somare.

“Kami sedang merencanakan semacam, bukan karantina wilayah yang ketat, tetapi strategi isolasi nasional untuk memastikan orang-orang tidak bepergian kemana-mana, kecuali benar-benar diperlukan.”

“Tetap tinggal di provinsi Anda, tetap tinggal di distrik Anda, tetap tinggal di desa Anda, tetap tinggal di daerah di mana Anda menetap.”

Marape mengindikasikan bahwa pembatasan pergerakan masyarakat ini akan bertepatan dengan liburan sekolah yang akan datang, menambahkan bahwa strategi tersebut akan memungkinkan otoritas kesehatan PNG untuk mengetahui sejauh mana pandemi tersebut telah menyebar.

Sejauh ini hanya sekitar 55.000 tes Covid-19 yang telah dilakukan di negara dengan populasi lebih dari delapan juta orang.

Rumah Sakit Angau terpaksa menghentikan layanan medis lainnya untuk sementara

Sementara itu rumah sakit utama di kota besar kedua di PNG terpaksa menangguhkan layanannya akibat lonjakan kasus Covid-19.

Pemerintah Provinsi Morobe telah mengumumkan bahwa Rumah Sakit Angau di kota Lae telah ditutup sebagian karena tingginya jumlah staf yang terkena dan terpapar kasus Covid-19.

Sampai pemberitahuan lebih lanjut, hanya pasien darurat yang akan dilayani di Angau.

Provinsi Morobe sendiri telah melaporkan 94 kasus Covid-19, meskipun jumlah tes yang dilakukan pun terbatas, seperti yang terjadi di sebagian besar negara itu.

Ibu kota Port Moresby masih menjadi zona merah dengan lebih dari 1.000 kasus dikonfirmasikan di sini. Bangsal-bangsal di Rumah Sakit Umum Port Moresby pun penuh, dan staf medis telah memperingatkan bahwa faskes itu sedang di bawah tekanan yang berat.

Sejumlah gedung pemerintahan juga ditutup sementara akibat pandemi ini. Selain itu, pengadilan-pengadilan di PNG telah menghentikan kegiatan mereka selama dua minggu setelah dua hakim dinyatakan positif Covid. Penutupan pengadilan ini akan berlangsung hingga 29 Maret. (RNZ Pacific)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply