BTM: Saya ingin ada penjaga gawang asli Papua dalam tim

Pieere Kahol yang sempat bergabung dengan Persipura musim lalu saat menjalani latihan - Jubi/Media Officer Persipura.
Pieere Kahol yang sempat bergabung dengan Persipura musim lalu saat menjalani latihan – Jubi/Media Officer Persipura.

Papua No. 1 News Portal | Jubi 

Jayapura, Jubi – Keinginan pelatih gawang Alan Hafiluddin untuk mencari bakat-bakat muda Papua sebagai penjaga gawang Persipura di masa mendatang direspons positif oleh Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tommi Mano (BTM).

Read More

BTM mengatakan, keinginan dirinya juga sama dengan pelatih gawang Persipura Jayapura.

“Saya juga menginginkan hal tersebut. Dulu kita punya Fison Meraudje, dan saat ini saya ingin ada penerusnya,” kata BTM kepada Jubi belum lama ini di Jayapura.

Kata BTM, Papua selalu menciptakan pemain sepak bola yang hadal di beberapa posisi, namun Papua sama sekali belum berhasil menciptakan penjaga gawang yang dapat diperhitungkan dalam kompetisi resmi.

“Baru Fison yang dulu sempat menjadi penjaga gawang Persipura dalam beberapa tahun,” ujarnya.

Kini, menurut BTM pihaknya sedang melakukan seleksi terhadap penjaga gawang asli Papua. Harapannya, pemain-pemain yang mengikuti seleksi tersebut dapat menunjukan kualitasnya serta mengikuti setiap intruksi yang diberikan dari pelatih gawang.

“Disiplin menjadi prioritas utama untuk seseorang berhasil,” katanya.

Terpisah, Asisten Manajer (Asmen) Persipura, Ridwan Madubun yang biasa disapa Bento kepada Jubi mengatakan pihaknya membuka peluang kepada seluruh anak muda Papua yang ingin mendaftar sebagai penjaga gawang bagi tim Persipura.

“Syarat utama adalah usia maksimal 22 tahun dan tinggi badan 180 centimeter. Kalau kriteria ini sudah dipenuhi silahkan hubungi kami atau datang saja ke Mandala saat tim menjalani latihan. Pastinya akan kami masukkan sebagai pemain seleksi,” katanya.

Sebelumnya, pelatih gawang Persipura Alan Hafiluddin mengatakan, sejak menjadi pelatih gawang di Persipura, dirinya mempunyai keinginan mengorbitkan penjaga gawang asli Papua.

“Keinginan saya ini sudah diketahui oleh manajemen. Sampai saat ini saya masih prioritaskan pemain Papua khususnya untuk posisi penjaga gawang,” ujarnya.

Dari catatan Jubi, Alan Haviluddin sempat mengorbitkan Philipus Basikbasik. Pemain asal Kabupaten Merauke tersebut sempat berkostum Persipura selama dua musim. Namun, sang pemain ada masalah pada kesehatan sehingga manajemen akhirnya melepasnya pada musim ketiganya.

Selepas Philipus, nyaris tak ada pemain asli Papua yang berhasil tembus sebagai penjaga gawang minimal masuk dalam starting eleven.

“Saya berharap di musim ini ada penjaga gawang asli Papua yang miliki kemampuan diatas rata-rata sehingga bisa kami ambil,” katanya.

Harapan pelatih Alan tersebut sedikit terbentur karena di Papua khususnya Kota Jayapura jarang sekali digelar kompetisi lokal yang dapat menjadi acuan pihaknya melakukan pengamatan terhadap pemain-pemain potensial.

“Sudah beberapa tahun ini minim ada kompetisi lokal. Itu jadi imbas kami tidak bisa melihat secara dekat potensi yang dimiliki anak-anak kita khususnya penjaga gawang lokal,” ujarnya. (*)

 

Editor  : Edho Sinaga

 

Related posts

Leave a Reply