BPSDM Papua: 29 mahasiswa Papua di China aman dari wabah corona

Ilustrasi, virus Corona - Jubi/Tirto.ID
Foto ilustrasi, virus Corona. – Jubi/Tirto.ID

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia atau BPSDM Provinsi Papua menyatakan 29 mahasiswa Papua yang berkuliah di China tidak mengalami sakit karena virus Corona. Sejumlah 26 mahasiswa telah berada di Jakarta, dan tiga lainnya akan tiba di Jakarta pada 3 dan 4 Februari 2020.

Read More

Kepala BPSDM Papua, Aryoko AF Rumaropen mengatakan sejak wabah virus Corona terjadi di China, Pemerintah Provinsi Papua terus berkomunikasi dengan para mahasiswa dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di China untuk memantau perkembangan wabah itu. Kini, 26 dari 29 mahasiswa Papua yang berada di China telah berada di Jakarta.

“Saat ini, 26 orang sudah tiba di Jakarta, sementara tiga orang lagi akan menyusul pada 3 dan 4 Februari 2020 karena ada yang harus diselesaikan di kampusnya masing-masing. Pemerintah Provinsi Papua telah mengurus tiket [kepulangan tiga mahasiswa lainnya],” kata Aryoko kepada wartawan di Jayapura, Jumat (31/1/2020).

Aryoko menjelaskan 26 mahasiswa Papua yang telah tiba di Jakarta sempat menjalani karantina di Bandara Soekarno-Hatta. Dari hasil pemeriksaan medis, 26 mahasiswa Papua itu dinyatakan sehat.

“Puji Tuhan, sampai dengan hari ini anak-anak Papua dalam kondisi sehat. Atas perintah Gubernur, kami sudah mengambil langkah untuk memulangkan anak-anak Papua yang berada di China,” ujarnya.

Menurut Aryoko, 29 mahasiswa Papua itu tidak berkuliah di Wuhan, kota tempat virus Corona mewabah. Sejumlah 29 mahasiswa Papua itu berkuliah di sejumlah universitas di Zhejiang, Senyang, Lioning, Nankai, Chongqing, Jiangxi, dan Sichuan.

Para mahasiswa itu antara lain Gita Samawi Ajamiseba, Rosalina Tebadiyeba Gobay, Marthenci Yosina Sikowai, Flora Kristina Bonai (Hangzhou), Nonce Kogoya, Alvin Varian, Clara Sri Muliyani Nasadit (Senyang Lioning dan Jinzhou), Fitasia Heronia Kenelek (Tianjin), Mauritz Zamdae Yawan, Ariska Widya Saputri Kafiar, Angels Marditha Mara (Chongqing). Terdapat pula Belina Tabuni, Bertha Logowan, Elkana Ginia, Helen Wenda (Nanchang), Fintea Liry Marlina Suweni, Stevani Sofice Kafiar, Vincent Kenelek, dan Angela Molina Apot (Chendu).

Aryoko meminta para orang tua siswa maupun kerabat dekat dari mahasiswa, juga LSM dan masyarakat Papua, tidak perlu mengkhawatirkan 29 mahasiswa Papua itu. Aryoko menyatakan Pemerintah Provinsi Papua akan membiayai kepulangan para mahasiswa itu ke Papua.

“Kami imbau kepada orang tua, LSM, dan pemerhati pendidikan, jika ingin mengetahui informasi soal keberadaan mahasiswa, harus konfirmasi kepada Pemerintah Provinsi Papua. Jangan menyebarkan informasi miring yang tidak bertanggung jawab ke media,” pinta Aryoko.

Sebelumnya Bupati Yahukimo Abock Busup berkabar seluruh mahasiswa Papua yang berkuliah di China pulang ke Indonesia. “Meskipun mereka pulang ke Indonesia, mereka tidak langsung ke Papua, tapi lebih dulu menjalani pemeriksaan di Jakarta guna memastikan tidak terjangkit wabah virus Corona,” kata Busup. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply