Papua No.1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jayapura melakukan advokasi komitmen pemerintah daerah dan lintas sektor program pangan aman di Kabupaten Jayawijaya, Rabu (23/2/2022), di salah satu hotel di Wamena.
Kepala BPOM Jayapura, Mojaza Sirait mengatakan, di 2022 ini pihaknya akan melakukan kegiatan prioritas nasional di tiga kabupaten yaitu di Jayawijaya, Biak, dan Nabire. Pertama, gerakan keamanan pangan desa, lalu keamanan pangan berbasis komunitas di pasar, dan ketiga pengawalan jajanan anak sekolah. Di mana, ketiga program ini akan disinkronkan dan koordinasikan dengan pemerintah daerah.
“Contoh seperti dengan Dinas Kesehatan. Desa stunting itu di mana saja, program untuk keamanan pangan desa nanti akan disinkronkan. Lainnya katakanlah pangan jajanan sekolah, sekolah mana yang akan kita
intervensi, lalu akan koordinasikan dengan Dinas Pendidikan, begitu juga dengan pasar tentu akan dikoordinasikan dengan Dinas Perdagangan,” kata Mojaza Sirait.
Hal ini dilakukan, katanya, agar dapat dijalankan bersama dengan pemerintah daerah, dengan melibatkan lintas sektor secara langsung dan juga komunitas-komunitas mulai dari tahapan advokasi juga pelatihan berupa bimbingan teknis.
“Katakanlah pelatihan bagi komunitas sekolah, bagaimana mereka menggunakan pengetesan, supaya bisa menguji secara langsung apakah jajanan yang dijual terhindar dari makanan yang mengandung zat berbahaya atau tidak,” katanya.
Ia pun mengaku jika BPOM sendiri rutin melakukan pengawasan ke setiap daerah, begitu juga ke Jayawijaya untuk pemeriksaan terhadap bahan, makanan, minuman hingga obat-obatan. Pasalnya, Jayawijaya merupakan kabupaten penyangga untuk kabupaten lain di pegunungan tengah menyangkut bahan-bahan makanan, minuman, dan obat-obatan.
“Minggu lalu petugas kami ke Wamena melakukan sampling atau membeli makanan minuman dalam rangka memastikan program fortifikasi berjalan dengan baik. Lalu produk yang dibeli itu akan diuji di laboratorium,” katanya.
Sementara itu, Asisten Sekda Jayawijaya, Lekius Yikwa saat membacakan sambutan bupati berharap apa yang dilakukan BPOM ini, dapat meningkatkan kesadaran pelaku usaha dan masyarakat terhadap keamanan pangan.
Selain itu, olahan hasil pangan untuk dikonsumsi masyarakat sepenuhnya diatur oleh pedagang, yang pada umumnya minim pengetahuan tentang bahan-bahan yang layak dan tidak layak untuk dikonsumsi.
“Untuk itu dengan adanya sosialisasi tentang keamanan bahan-bahan makanan seperti ini, sangat penting disampaikan ke masyarakat, khususnya para pedagang dan pengelola UMKM,” kata Lekius Yikwa. (*)
Editor: Kristianto Galuwo