Bos Mercedes dukung pembalapnya kecam ketidakadilan rasial

Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua di Amerika Serikat atau IMAPAUSA melakukan doa bersama dan unjukrasa menolak rasisme di sejumlah kota di Amerika Serikat pada 23-28 September 2019. - Dok. IMAPAUSA

Wolff mengatakan kepada wartawan bahwa pebalapnya, juara kulit hitam pertama Formula Satu

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Jakarta, Jubi – Bos tim Mercedes Toto Wolff, mendukung penuh pebalapnya yang juga juara dunia Formula Satu enam kali, Lewis Hamilton, mengecam ketidakadilan rasial yang menimpa George Floyd yang tewas ditanggan aparat polisi.

Pembalap Mercedes, Hamilton berbicara kepada jutaan follower-nya di media sosial tentang kemarahan dan ketidakpercayaan dirinya atas pembunuhan seorang pria berkulit hitam tanpa bersenjata di Minneapolis yang akhirnya tewas setelah seorang perwira polisi kulit putih AS menekan lehernya dengan dengkul.

Baca juga : Ini hasil autopsi independen penyebab kematian George Floyd

Situasi semakin memanas, Pentagon pindahkan sekitar 1.600 tentara ke Washington

Polisi tembakkan peluru karet untuk bubarkan massa dekat Gedung Putih

Sedangkan Wolff mengatakan kepada wartawan bahwa pebalapnya, juara kulit hitam pertama Formula Satu, telah mengajarinya banyak hal tentang ketidaksetaraan ras. “Dia pernah mengajukan satu pertanyaan kepada saya: ‘Apakah Anda pernah berpikir mengapa Anda berkulit putih?’,” ujar orang Austria itu dikutip dari Reuters, Kamis, (4/6/2020).

“Saya bilang bahwa saya tidak pernah memikirkannya. Dan dia menyambung ‘yah, saya perlu memikirkannya setiap hari karena saya tersadar dengan kondisi ini’. Kata Wolff menambahkan.

Ia menyatakan sangat sulit untuk memahami betapa sulitnya itu, Wolff menyatakan senang dan mendukung bahwa Hamilton lantang menyuarakan anti rasial. “Dia adalah salah satu duta olahraga ini dan saya pikir itu sangat bagus,” katanya.

Kematian Floyd memicu gelombang kemarahan dan protes keras di Amerika Serikat. Empat petugas kepolisian Minneapolis menghadapi tuntutan dalam kasus itu. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply