Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Perhelatan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI sudah selesai. Tuan rumah Papua keluar sebagai juara umum dengan mengantongi 127 medali emas, 86 perak dan 93 perunggu. Para atlet hanya tinggal menanti bonus yang dijanjikan oleh Pemerintah Papua.
Usai mengikuti pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Papua dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Papua, H. Jaya Kusuma mengatakan pihaknya telah mendapatkan lampu hijau perihal bonus yang akan diberikan kepada atletnya.
Kata dia, bonus atlet NPC Papua akan diterima pada tahun depan karena disesuaikan dengan anggaran APBD induk 2022.
“Perihal bonus ini kami NPC Papua dengan KONI itu memang diberikan kesempatan untuk menyampaikan itu. Tapi sementara anggaran bonus itu baru PON yang sudah disiapkan, sementara NPC baru tersedia di anggaran induk tahun depan. Pembahasan itu dibutuhkan kesepakatan bersama, Peparnas kan hasil pertandingan baru selesai berapa hari lalu, kita rekap dulu baru diajukan usulan ke pembayaran bonus,” kata Jaya Kusuma, baru-baru ini.
“Jadi tidak bisa dijawab langsung, nanti pada tahun depan setelah natal dan tahun baru baru diserahkan secara simbolis. Jadi tiga agenda itu yang dibahas kemarin,” tambahnya.
Jaya Kusuma membeberkan, bonus yang akan diberikan kepada atlet NPC Papua itu akan diterima utuh karena kabarnya pajak akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Papua.
“Bonus utuh dan pajak ditanggung oleh Pemerintah Papua. Nominalnya paling tidak sama dengan PON tapi lebih sedikit,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu atlet elit NCP Papua, Marinus Melianus Jowei meminta agar bonus yang diberikan kepada atlet penyandang disabilitas harus di sama ratakan dengan atlet PON.
Namun, ia mengaku bersyukur atas janji Pemerintah Provinsi Papua yang akan memberikan bonus besar bagi para atlet berprestasi di Peparnas XVI.
“Kami berharap bonus di Peparnas tidak ada perbedaan dengan yang normal. Jadi saya harapkan pemerintah tidak bedakan kami. Jadi kalau seandainya di PON itu Rp1 miliar kami harus Rp1 miliar juga. Tapi saya bersyukur kalau lebih besar berarti ada perhatian besar kepada kami juga dari pemerintah Papua terutama Pak Gubernur,” kata Marinus. (*)
Editor: Edho Sinaga