Bom Sri Lanka, pejabat kepolisian emoh mundur

teroris, papua
Ilustrasi, pemburuan teroris,pixabay.com
Ilustrasi, pemburuan teroris,pixabay.com

Sumber pertama di kantor kepresidenan mengatakan Sirisena masih mengharapkan dia menyerahkan surat pengundurannya.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Kolombo, Jubi – Kepala Kepolisian Sri Lanka Inspektur Jenderal (Pol) Pujith Jayasundara, menolak permintaan Presiden Maithripala Sirisena agar mengundurkan diri setelah pengeboman bunuh diri atas sejumlah gereja dan hotel. Sikap itu diketahui berdasarkan dua sumber di kantor kepresidenan Sri Lanka.

Sirisena, yang menghadapi kecaman atas kegagalan menggagalkan serangan-serangan itu, menyalahkan Jayasundara dan Menteri Pertahanan Hemesiri Fernando, yang dinilai tidak membagi peringatan-peringatan sebelumnya mengenai serangan-serangan kepadanya.

“Fernando mengundurkan diri awal pekan ini, tetapi Jayasundara tetap bertahan di posisinya,” kata dua pejabat tersebut.

Berita terkait : Sri Lanka revisi jumlah korban tewas serangan bom

Sri Lanka tangkap warga Suriah terkait teror bom

Korban bom di Sri Lanka terus bertambah

Berdasarkan konstitusi Sri Lanka, hanya parlemen yang dapat memberhentikan kepala kepolisian melalui proses panjang yang dirancang untuk melindungi perwira dari pengaruh politik.

Jayasundara diusulkan untuk menjadi kepala kepolisian oleh Wickremesinghe. Sumber pertama di kantor kepresidenan mengatakan Sirisena masih mengharapkan dia menyerahkan surat pengundurannya.

Kedua sumber menolak disebutkan identitasnya karena mereka tidak memiliki otoritas untuk berbicara ke media.

Jayasundara tidak menjawab panggilan telepon atau surat elektronik untuk meminta komentarnya. Seorang perwira di Departemen Kepolisian mengatakan kepala kepolisian itu tidak mengundurkan diri tetapi tidak datang bekerja pada Sabtu. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply