Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Ledakan paket bom di kawasan Bago Barat, Myanmar pada Senin (3/5/2021) kemarin menewaskan lima orang pendukung gerakan antikudeta Myanmar. Termasuk seorang mantan anggota parlemen dari partai pimpinan Aung San Suu Kyi
Sejumlah media lokal yang dikutip Reuters melaporkan paket bom itu meledak di sebuah rumah di salah satu desa di Bago Barat sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Warga sekitar mengaku mendengar tiga ledakan dari paket bom yang menewaskan seorang mantan anggota parlemen dari partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), juga tiga petugas kepolisian dan satu warga sipil.
Baca juga : Sejumlah warga sipil meninggal saat demonstrasi anti kudeta militer Myanmar
Demonstran anti-kudeta Myanmar luka tembak di kepala
Militer Myanmar kembali blokir Medsos saat demo anti-kudeta meluas
Para warga juga mengatakan seorang anggota kepolisian terluka setelah tangannya terkena ledakan dari paket bom itu. Kini, petugas kepolisian itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Insiden bom itu dianggap sebagai salah satu bukti bahwa pergolakan di Myanmar setelah kian parah dalam beberapa pekan belakangan. Pada akhir pekan lalu, bom bahkan dilaporkan meledak di salah satu kota besar di Myanmar, Yangon.
Aparat juga semakin keras menindak para demonstran di berbagai kota. Pada akhir pekan lalu, setidaknya delapan demonstran meninggal akibat ditembak aparat ketika sedang berunjuk rasa.
Menurut laporan Lembaga Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), 759 orang tewas di tangan aparat keamanan sejak kudeta, dan lebih dari 4.500 orang ditangkap.
Untuk mendukung warga dalam perjuangan menolak kekuasaan militer, berbagai milisi etnis yang tersebar di daerah-daerah perbatasan Myanmar turut bergerak. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol