Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1
Jayapura, Jubi – Dua gol yang dicetak Boaz Solossa pada menit ke-50 dan 70 ke gawang Pusamania Borneo FC, di Stadion Mandala, Selasa (2/5/2017) lalu, menempatkan kapten Persipura ini sebagai top skor sementara.
Suami dari Adelina Gedi/Solossa menjadi pencetak gol terbanyak saat ini di Go-Jek Traveloka Liga 1 2017 dengan koleksi 3 gol. Satu gol lainnya dibukukan Bocigol saat Persipura ditahan imbang 1-1 Persegres Gresik United, 18 April lalu.
Selain Boaz, striker asing milik Mitra Kukar Marclei Cesas Santos juga koleksi gol yang sama. Gol pembuka yang dicetaknya ketika Naga Mekes kalahkan Persela 3-2, Rabu (3/5/2017), menghantarnya dalam persaingan pencetak tersubur.
Untuk urusan gol, Boaz memang ahlinya. Pemain yang kini menginjak usia 31 tahun itu, tidak hanya jadi pemimpin dalam tim, tapi mengembang tanggungjawab berat untuk selalu cetak gol sekaligus memberi kemenangan.
Posisi top skor bukan hal baru buat pemain jebolan PON Papua 2004 itu. Gelar ini pernah diraih Boaz pertama kali saat membawa Persipura Jayapura dengan menjadi top skor Indonesia Super League (ISL) musim Pada musim 2008-2009, Boaz juga menjadi top skor bersama Christian Gonzales dengan 28 gol.
Lalu di usim musim 2010-2011, Boaz juga menjadi top skor dengan raihan 22 gol. Tidak sampai disitu kapten Timnas ini juga menyabet gelar pemain terbaik dalam 2 edisi ISL.
Musim 2012-2013, Boaz menasbihkan diri sebagai top skor setelah mengemas 25 gol dari 34 pertandingan menyisihkan striker naturalisasi Sergio van Dijk yang mencetak 21 gol.
Boaz mengatakan posisi top skor yang ia raih bukan hal utama, tapi bagiamana bisa memimpin Persipura meraih kemenangan dalam setiap pertandingan.
“Menjadi pencetak gol terbanyak itu urusan lain, yang terpenting Persipura bisa menang. Tugas saya bersama teman-teman harus kerja keras tiap pertandingan,” ujarnya.
Liestiadi, pelatih Persipura mengapresiasi penampilan Boaz dalam menyumbang gol kemenangan bagi Mutiara Hitam.
“Boaz adalah pemain pembeda. Tidak hanya kapten tapi dia sosok striker terbaik,” puji Liestiadi.
Ia mengaku peran Boaz sangat dibutuhkan dalam tim. Meski tidak menampik peran rekan-rekannya, maupun dukungan manajemen dalam meraih kemenangan.
“Keberhasilan sebuah tim, merupakan kontribusi semua pemain, pelatih dan manajemen. Tapi Boaz punya kelebihan bersama Persipura,” akunya.
Liestiadi mengaku walau usia sudah tidak muda lagi, tapi sosok pemilik nama lengkap Boaz Erwin Theofilus Solossa ini, menjadi roh dalam permainan Persipura.
“Kita semua tahu siapa sosok Boaz dalam tim Persipura. Tanpa dia dalam satu pertandingan rasanya beda,” demikian pendapat Liestiadi. (*)