Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Warga binaan dan pegawai di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Merauke dilakukan tes narkoba, diambil urinenya untuk mengetahui apakah positif narkoba atau tidak.
“Memang pengambilan urine tidak dilakukan kepada semua warga binaan, tetapi secara acak,” ujar Kepala Lembaga Pemasyarakat Merauke, Frans Lukas, kepada sejumlah wartawan, Rabu (1/12/2021).
Pengambilan urine warga binaan serta pegawai, katanya, kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua.
Sementara Koordinator Penyuluh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua, Kasman, menegaskan setelah dilakukan deteksi di sejumlah lembaga pemasyarakat (lapas), masih ditemukan adanya warga binaan yang positif menggunakan narkoba.
“Saya berterima kasih kepada Kalapas Merauke, Lukas Frans, atas inisiatif yang diambilnya untuk melakukan test urine kepada semua warga binaan hari ini,” ujarnya.
Dikatakan, dari hasil deteksi yang dilakukan selama ini, ternyata warga binaan di sejumlah lapas, positif menggunakan narkoba. Sebagai tindaklanjutnya, dilakukan program rehabilitasi lantaran tak ditemukan adanya barang bukti.
Menyangkut keterlibatan sipir di lapas, Kasman mengaku sejauh ini belum ditemukan secara langsung. Namun rutin dilakukan deteksi terhadap mereka, sehubungan penyalahgunaan narkoba.
Baca juga: Kalapas Merauke minta 10 napi bandar narkoba dipindahkan ke Lapas Doyo
Lebih lanjut Kasman menjelaskan ada beberapa daerah di Papua yang menjadi pintu masuk narkoba seperti Kota Jayapura, Keerom, Merauke, Boven Digoel, serta Pegunungan Bintang.
Untuk melakukan pemberantasan, jelas dia, sejumlah program unggulan dilaksanakan yakni kampung serta kelurahan bersinar. “
Ya pintu-pintu masuknya narkoba itu harus ditutup,” tegasnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari