BMKG : waspadai awan cumulonimbus untuk penerbangan awal Februari

Ilustrasi, pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG  memperingatkan ancaman awan cumulonimbus untuk penerbangan awal Februari. BMKG juga meminta tetap mewaspadai kejadian cuaca ekstrem di wilayah Indonesia hingga sepanjang Februari, dan bahkan masih mungkin terjadi pula hingga Maret nanti. Selain

Read More

Kondisi alam di udara itu dipengaruhi Monsoon Asia serta Daerah Konvergensi Antar Tropis (ITCZ) atau Zona Pertemuan Angin dari arah Asia dan dari arah Australia yang memperlihatkan anomali. Selain itu Median-Julian Oscillation (MJO) yang merupakan pergerakan kumpulan awan-awan hujan dari Samudera Hindia sebelah Timur Afrika yang saat ini sedang melintasi wilayah Indonesia menuju Samudera Pasifik, juga berpengaruh dalam meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia.

Baca juga : Cuaca buruk, harga ikan di Kota Jayapura mahal

Enam orang hilang di laut akibat cuaca buruk di Solomon belum ditemukan

Nelayan tua ini selamat setelah beberapa hari hadapi cuaca buruk

Dampaknya untuk cuaca penerbangan, BMKG lewat Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan Edison Kurniawan, menyampaikan bahwa untuk periode 1-7 Februari 2021 secara umum masih berpotensi tinggi terjadinya pembentukan awan-awan Cumulonimbus (CB). Jenis awan yang dapat membahayakan penerbangan itu diprediksi yang memiliki cakupan spasial tertinggi, lebih dari 75 persen, terjadi di Nusa Tenggara Timur bagian selatan.

Sedang awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum 50-75 persen diprediksi terjadi di Aceh bagian barat, Sumatera Barat bagian timur, Jambi bagian selatan, Banten bagian selatan, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, DIY bagian selatan, sebagian Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian NTB, dan sebagian NTT.

Selain itu di sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan bagian utara, Kalimantan Timur bagian barat, Kalimantan Utara bagian timur. Lalu juga sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Utara, di Maluku bagian selatan, Maluku Utara bagian selatan, sebagian Papua dan Papua Barat.

Prediksi juga menyebut potensi yang sama di Samudera Hindia barat Aceh, Samudera Hindia selatan Sumatera, Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi, Laut Sumbawa, Laut Banda, Teluk Cederawasih, Samudera Pasifik utara Papua, Laut Arafura.

BMKG terus mengimbau masyarakat dan semua pihak yang terkait dengan sektor transportasi, agar selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca signifikan atau potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di puncak musim hujan ini.

Untuk mempercepat dan memperluas layanan informasi cuaca penerbangan, sejak 2018 BMKG telah menyampaikan update informasi prakiraan cuaca di seluruh bandara melalui aplikasi mobile phoneInfo BMKG, juga melalui layar-layar display cuaca di seluruh bandara, pelabuhan dan display cuaca publik untuk beberapa lokasi strategis. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply