Papua No. 1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Tingginya curah hujan yang diprediksi dimulai Februari ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, mengimbau agar penduduk di daerah rawan longsor waspada.
"Untuk masyarakat yang tinggal di lereng gunung juga berhati-hati karena pada saat panas tanah retak, dan memasuki musim hujan tanah tidak kuat, sehingga menimbulkan bencana longsor," kata Kepala BMKG Jayawijaya Subahari di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat (02/02/2018).
Tingginya intensitas hujan yang diprediksi berlangsung selama Februari hingga Maret ini, juga bisa membawa bahaya bagi ratusan warga yang tinggal di dekat beberapa sungai di sana.
"Potensi hujan akan terjadi pada Februari hingga Maret, dan ini akan mengakibatkan volume air di sungai semakin deras. Sekarang ini memasuki masa pancaroba sehingga curah hujan tinggi," katanya.
Jika curah hujan tinggi, kata Subahari, kemungkinan akan terjadi angin dan sangat berpotensi terjadi angin puting beliung di Jayawijaya.
"Angin puting beliung juga berpotensi terjadi apabila pertemuan angin terjadi seperti dari Selatan dan Utara ini akan membuat pusaran angin di tengah," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jayawijaya Amsal Wamu mengatakan, sebanyak 21 distrik di sana langganan banjir setiap tahun, bahkan dalam setahun bisa terjadi enam kali.
Distrik-distrik tersebut menjadi langganan karena berada di Jalur Sungai Lembah Baliem. Beberapa distrik yang disebutkan misalnya Distrik Wesaput, Maima, Witawaya, Musatfak dan Distrik Kurulu.
Selain banjir, beberapa permukiman di sana rawan terkena longsor sebab berada di bawah gunung-gunung. "Di Jayawijaya, khususnya di permukiman yang berada di kawasan gunung, itu juga selalu kena longsor," katanya. (*)