Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika akan memasang alat 10 penyebar informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami Warning Receive System atau WRS di Papua. Rencana itu dinyatakan Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura, Margiono di Jayapura, Rabu (17/6/2020).
Menurut Margiono, 10 lokasi pemasangan WRS itu adalah Stasion Geofisika Jayapura, Stasion Meteorologi Biak, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura, BPBD Kabupaten Jayapura, BPBD Kabupaten Keerom, BPBD Kabupaten Waropen, BPBD Kabupaten Nabire, BPBD Kabupaten Mimika, dan BPBD Kabupaten Merauke.
Margiono menyebut Undang-undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika serta Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2019 tentang Penguatan dan Pengembangan Sistem Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami mengatur tugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meyediakan informasi gempa dan peringatan diri tsunami. “Untuk itu, kami akan implementasikan,” kata Margiono.
Baca juga: BMKG : Cuaca Indonesia tak bisa bendung COVID-19 karena tingginya mobilitas manusia
Ia menjelaskan, WRS NewGen (generasi terbaru) berbeda dengan sebelumnya, dan mampu memberikan informasi gempa bumi secara lebih cepat karena bersifat “real time”. “WRS NewGen dapat menyajikan informasi dalam waktu kurang dari 3 menit, bahkan bisa dalam waktu 2 menit setelah terjadi gempa bumi,” jelasnya.
Karena informasi yang disajikan bersifat realtime, informasi itu dapat digunakan oleh BPBD atau pemangku kepentingan kebencanaan untuk segera melakukan respon cepat sesuai langkah upaya mitigasi. Informasi dan respon yang lebih cepat itu diharapkan dapat mengurangi korban jiwa dan dampak gempa lainnya secara dini.
“Dengan terpasangnya WRS NewGen itu, diharapkan dapat meningkatkan performa penyebarluasan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami dari BMKG di Jakarta ke kantor unit pelaksana teknis BMKG, pemerintah daerah, lembaga/kemeterian, media, dan lembaga lain yang terkait penanganan bencana.”
Baca juga: Fenomena halo kejutkan warga Nabire
“Harapan kami, dengan adanya percepatan penyebarluasan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami ini, maka akan dapat mempercepat respon dalam penanganan bencana, sehingga dapat memberikan manfaat nyata dalam menyelamatkan masyarakat dari bencana,” kata Margiono.
Secara terpisah, Widianingsih, warga Kota Jayapura, berharap alat deteksi gempa dan tsunami di berbagai wilayah Papua itu akan mampu memberi tanda kepada masyarakat tentang peringatan dini bencana. “Masyarakar kita banyak yang tinggal di pesisir pantai dan permukiman padat. Pemberitahuan dini sangat diperlukan ketika sewaktu-waktu terjadi gempa dan tsunami,” katanya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G