Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
PEMERINTAH Kabupaten Merauke menurunkan tim ke sejumlah kampung maupun distrik yang didiami orang asli Papua. Keberangkatan tim tersebut dilepas secara langsung Bupati Merauke, Frederikus Gebze. Mereka dibagi dalam beberapa tim untuk keluar masuk dari distrik hingga kampung sekaligus mengantar bingkisan Natal.
Langkah ini dilakukan sebagai suatu bentuk perhatian pemerintah terhadap orang asli Papua yang tinggal dua minggu ke depan akan merayakan Natal.
Bupati Merauke dalam sambutannya, Kamis 11 Desember 2018, mengatakan hari ini tim dilepas secara resmi menuju distrik serta kampung-kampung lokal membawa bingkisan, baik pohon Natal, makanan ringan, serta beberapa kebutuhan lain.
Selain itu, lanjut Bupati Merauke, juga bantuan cat serta seng untuk beberapa kampung lokal, agar bisa dimanfaatkan melakukan perbaikan rumah yang mengalami kerusakan.
“Khusus bantuan seng maupun cat, tim sudah melakukan survei terlebih dahulu sejak beberapa bulan lalu. Dimana ada sejumlah kampung dikunjungi dan diketahui rumahnya rusak,” katanya.
Tentunya, jelas bupati, dengan bantuan seng yang diberikan, dapat digunakan memperbaiki atap rumah rusak sekaligus ditempati keluarga.
Dijelaskan, hampir sebagian besar distrik dan kampung, dihuni oleh orang asli Papua. Sehingga sebagai wujud kepedulian pemerintah, bingkisan Natal diantar lebih awal sebagai persiapan.
Dikatakan, meskipun masyarakat tinggal di dusun-dusun kecil, namun bisa dapat merayakan Natal dengan baik melalui beberapa jenis bantuan yang disalurkan.
“Ya, intinya bahwa pemerintah bisa menyentuh sampai ke kampung-kampung sebagai simbol Natal untuk membawa kedamaian,” ungkapnya.
“Jadi, hari ini saya lepas tim bergerak ke berbagai titik yang telah ditentukan dengan membawa bingkisan sekaligus dapat dibagikan merata kepada masyarakat di masing-masing kampung,” ujarnya.
Bupati Freddy juga mengaku banyak permintaan masyarakat di kampung lokal agar rumah mereka dibangun.
“Kita akan tetap memberikan prioritas dengan menganggarkan dana setiap tahun untuk pembangunan perumahan,” katanya.
Dalam setiap tahun selama masa kepemimpinannya, banyak rumah orang Papua telah dibangun, meskipun belum semuanya.
“Tetapi bahwa sudah ada yang dilakukan pemerintah memperbaiki rumah orang Papua di kampung yang telah mengalami kerusakan,” ungkap dia.
Dalam kesempatan itu, bupati menyampaikan pesan Natal kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Merauke. Dengan momentum Natal, semua harus bersatu dan bahu membahu sekaligus bekerja keras agar kampungnya menjadi lebih hidup.
Selain itu, pintanya, agar masyarakat menjaga ketenteraman, kedamaian, maupun harmonisasi serta melestarikan budaya secara baik.
“Tidak boleh dengan minum mabuk, narkoba, pertengkaran, maupun permusuhan, supaya kampung tetap aman dan tenang,” katanya.
Seorang intelektual Marind, Harry Ndiken, yang dimintai komentarnya mengatakan tidak masalah ketika adanya kebijakan Bupati Merauke memberikan perhatian kepada orang asli Papua di kampung-kampung menjelang Natal, dengan penyaluran bingkisan.
“Saya memberikan dukungan, karena bingkisan yang diberikan ini difokuskan kepada orang Marind di kampung-kampung,” ungkapnya.
Dari sisi ekonomi, demikian Harry, tentunya masyarakat mengalami kekurangan, apalagi mereka tak memiliki sumber pendapatan tetap setiap tahun.
“Ya, dengan bingkisan yang disalurkan tim dari Pemerintah Kabupaten Merauke begini, tentunya mereka sangat senang,” katanya.
“Saya berterima kasih kepada Bupati Merauke atas kepeduliannya melihat kehidupan dan keadaan masyarakat di kampung-kampung,’ ujarnya.
Ditambahkan, meskipun bukan harapan dari masyarakat, tetapi bahwa ketika ada inisiatif dari bupati, harus diberikan suatu apresiasi (*)