Biden pilih perempuan pimpin lembaga intelijen

Papua, bebas
Ilustrasi pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Presiden terpilih  Amerika Serikat Joe Biden pilih figur perempuan untuk memimpin lembaga intelijen nasional.  Ia mulai membuka satu persatu nama tokoh yang akan bergabung dengan perangkat pemerintahannya. Salah satunya adalah mantan Deputi Penasehat Keamanan Nasional dan agen CIA, Avril Haines, yang akan menjadi Direktur Lembaga Intelijen Nasional.

Read More

Pemilihan Avril Haines akan menjadi langkah bersejarah jika penunjukkan itu disetujui oleh Senat. Haines akan menjadi perempuan pertama yang memimpin Lembaga Intelijen nasional AS.

“Individual yang berpengalaman dan sudah teruji di lapangan selain inovatif dan imajinatif. Pencapaiannya tidak terbantahkan,” ujar Joe Biden, Selasa, (24/11/2020).

Baca juga : Tentara Fiji kembangkan kebijakan gender untuk tingkatkan rekrut perempuan

Ibu lima anak ini menjadi pengemudi taksi perempuan pertama di jalur Gaza

Ini penyebab perempuan Korea Selatan minati profesi urus jenazah

Biden mengatakan penunjukkan Avril Haines adalah bagian dari upayanya untuk membuat perangkat pemerintahannya menjunjung keberagaman.

Namun, meski sudah ditunjuk oleh Joe Biden, Avril Haines tetap membutuhkan pengesahan dari Senat AS, terutama dari Komite Intelijen. Sejauh ini, respon di Senat tergolong positif. Beberapa senator memberikan pujian terhadap pemilihan Avril Haines sebagai Direktur Lembaga Intelijen Nasional.

Salah satu yang memberikan pujian adalah Senator Virginia Mark Warner yang mengatakan Avril Haines adalah figur yang pintar dan teruji kemampuan. Pengalaman panjang Haines di bidang intelijen, kata Warner, akan menjadi aset penting untuk Lembaga Intelijen Nasional ke depannya.

“Tentu dia akan diuji dulu di Senat. Namun, semakin cepat kami memutuskan dia akan memimpin Lembaga Intelijen Nasional, maka makin cepat pula kita bisa memberbiaki hal-hal yang rusak pada empat tahun terakhir,” ujar Warner.

Selain Avril Haines, Joe Biden juga sudah menunjuk Alejandro Mayorkas sebagai Menteri Keamanan Dalam Negei serta Penasehat Keamanan Nasional Jak Sullivan.

Mayorkas adalah pria Latin pertama yang menjadi Menteri Keamanan Dalam Negeri. Ia ditunjuk oleh Joe Biden juga karena pengalamannya di kementerian tersebut karena mantan Deputi Sekretaris di sana.

Bersama-sama, ketiga figur tersebut akan bekerjasama untuk mengamankan Amerika dari ancaman internal maupun eksternal. Joe Biden, dalam kampanyenya, sempat menyebut Rusia dan Cina sebagai ancaman terhadap Amerika. Walau begitu, ia tidak menutup kemungkinan perbaikan hubungan dengan keduanya. (*)

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply